Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonom: Konsolidasi Bank Harus Dipaksa

Ekonom menilai harus ada aturan dari regulator yang bersifat memaksa apabila Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ingin mendorong konsolidasi perbankan di Indonesia.
Nasabah melakukan transaksi perbankan di Galeri  ATM, di Bandung, Jawa Barat, Senin (9/4/2018)./JIBI-Rachman
Nasabah melakukan transaksi perbankan di Galeri ATM, di Bandung, Jawa Barat, Senin (9/4/2018)./JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Ekonom menilai harus ada aturan dari regulator yang bersifat memaksa apabila Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ingin mendorong konsolidasi perbankan di Indonesia.

Direktur Riset Centre of Economic Reform (CORE) Piter Abdullah mengatakan ada beberapa aturan yang sifatnya bisa memaksa konsolidasi perbankan, misalnya ketentuan permodalan.

"Dengan menaikkan secara drastis syarat permodalan dan harus dipenuhi dalam periode waktu tertentu, OJK bisa memaksa bank-bank untuk melakukan merger atau akuisisi," katanya kepada Bisnis, Senin (11/11/2019).

Piter megutarakan, dengan ketentuan yang ada saat ini, tidak ada yang bersifat memaksa bank untuk melakukan konsolidasi dan akuisisi.

Malah, menurut Piter, yang sering terjadi adalah para pemilik bank yang cenderung menaikkan harga dalam proses perundingan akuisisi karena tidak adanya aturan tersebut.

Sebelumnya, Piter sempat mengatakan struktur bank Indonesia sekarang ini memang jauh dari ideal. Selain jumlahnya banyak dan menyulitkan pengawasan, juga terjadi segmentasi dan ketimpangan yang luar biasa.

Piter menilai mayoritas yang terdiri dari BUKU I, II, dan III mengalami kondisi yang sulit yakni hanya sekedar bertahan hidup dan menunggu datangnya investor.

Proses konsolidasi pun berjalan sangat lambat menurut Piter. Apabila dibiarkan terus seperti ini struktur perbankan yang ideal atau jumlah bank sedikit dan lebih seimbang tidak akan pernah tercapai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper