Bisnis.com, PADALARANG - PT Bank Bukopin Tbk. menargetkan laba pada tahun ini mencapai Rp250 miliar sampai akhir tahun. Target ini lebih besar dari perolehan tahun sebelumnya yang sempat melemah ke level Rp189,9 miliar.
Direktur Utama PT Bank Bukopin Tbk. Eko Rachmansyah Gindo menyampaikan pendapatan dari fleksi cukup baik membuat upaya percetakan laba semakin baik pada akhir tahun. Selain itu, coverage ratio perseroan sudah mencapai 60%, dan tidak akan meningkat signifikan lebih dari itu.
"Kami memproyeksikan perolehan laba setelah pembentukan cadangan tahun ini bisa mencapai Rp200 miliar hingga Rp250 miliar," katanya usai Public Expose Bank Bukopin, Jumat (15/11/2019).
Dia menjelaskan, outstanding produk fleksi per Oktober tahun ini sudah mencapai Rp1,2 triliun, dan memiliki potensi tumbuh hingga Rp1,5 triliun sampai akhir tahun. "Pendapatan dari produk ini sekitar 1,1% per bulan, dan kualitasnya sangat bagus," ucapnya.
Di sisi lain, Eko menyampaikan beban pencadangan tahun ini tidak akan meningkat lebih besar lagi. Perseroan akan menjaga kualitas kredit (non-performing loan/NPL) gross di bawah 6%, dan mampu menekan peningkatan beban pencadangan lebih lanjut.
"Pedoman standar akuntansi keuangan 71 memang menyulitkan, tetapi pencadangan kami juga tergolong cukup," katanya.
Di luar itu, Eko melanjutkan pendapatan laba juga masih tumbuh cukup baik, meski outstanding kredit secara keseluruhan stagnan.
"Kredit kami tumbuh selektif, tetapi kami tetap dapat pendapatan dari bisnis intermediasi ini," ujarnya.
Sebagai informasi, perolehan laba bersih emiten berkode BBKP ini pada kuartal ketiga tahun ini berada pada Rp150,6 miliar, naik dari periode sama tahun lalu Rp137,1 miliar.