Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk. menyambut baik penurunan 50 basis poin giro wajib minimum (GWM) dari Bank Indonesia. Perseroan mengungkapkan dapat tambahan likuiditas sekitar Rp3 triliun dari insentif regulator tersebut.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menyampaikan langkah regulator sangat membantu pelaku industri perbankan yang kondisi likuiditasnya saat ini masih tergolong ketat.
"Menurut saya sangat membantu ya. Perseroan juga dapat likuiditas tambahan sekitar Rp3 triliun," katanya, Kamis (21/11/2019).
Hanya saja, Jahja menyebutkan peningkatan fungsi intermediasi akan tetap mempetimbangkan kondisi riil industri. Pasalnya, perseroan akan tetap ketat menjaga kualitas kredit. "Kredit itu melihat industrinya. Tidak bisa sembarangan digenjot," tuturnya.
Dihubungi terpisah, Executive Vice President PT Bank Central Asia Tbk. Hera F Haryn pun menyampaikan penurunan GWM sangat bermanfaat bagi likuiditas perseroan.
"Dengan demikian, bank memiliki spare lebih besar dalam penyaluran kredit," katanya.
Hera menyebutkan BCA akan memanfaatkan setiap insentif yang diberikan tersebut guna mendorong bisnis perusahaan di tahun depan.