Bisnis.com, JAKARTA - Citibank N.A. Indonesia menargetkan kredit tumbuh satu digit pada 2020. Pada kuartal III/2019 bank asing ini mencatat fungsi intermediasi turun 7,8% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp44,80 triliun.
Chief Executive Officer (CEO) Citibank Indonesia Batara Sianturi mengatakan target pertumbuhan kredit tersebut akan diserahkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada akhir tahun ini.
“Kami melihat [pertumbuhan kredit satu digit] supaya lebih realistis tahun depan,” katanya usai rapat dengar pendapat dengan Komisi XI DPR di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (26/11/2019).
Sebelumnya Batara sempat menyampaikan bahwa hingga akhir tahun, kredit bank diperkirakan akan turun semakin dalam. Dia memproyeksi intermediasi terkoreksi hingga 10% yoy.
Sebagai perbandingan, pada akhir 2018 Citi Indonesia mencatat pertumbuhan kredit di atas 20% yoy. Akan tetapi, sejak awal tahun 2019 jumlah pembiayaan yang disalurkan bank asing ini terus menurun.
Batara menjelaskan bahwa penurunan kredit terjadi lantaran adanya tekanan dari sektor korporasi. Hal tersebut utamanya berasal dari debitur pada bidang usaha perantara keuangan, pertambangan, dan komunikasi.
“Tapi kami kompensasi dengan pertumbuhan [kredit] di sektor perdagangan dan pengolahan. Perlambatan ini juga terjadi secara industri, kalau dilihat dari data statistik BI kredit perbankan ada perlambatan sampai Oktober tumbuh hanya 8%-9% dibandingkan dengan tahun lalu yang double digit,” ujarnya.