Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Keuangan atau Kemenkeu menyatakan sedang menyiapkan langkah penyehatan kondisi keuangan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) di luar upaya-upaya yang telah ada.
Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kemenkeu Isa Rachmatarwata menjelaskan bahwa pihaknya sedang berkoordinasi dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam menyiapkan skema penyehatan Jiwasraya.
Menurut dia, kedua kementerian melihat terdapat berbagai cara untuk mengatasi masalah Jiwasraya. Adapun, saat ini terdapat tiga upaya penyehatan yang sedang dilakukan manajemen perseroan, pertama adalah pembentukan anak usaha Jiwasraya Putra.
Upaya lainnya adalah dengan reasuransi dukungan modal atau skema financial reinsurance (FinRe), lalu penerbitan mandatory convertible bond (MCB) atau subdept kepada holding. Dari tiga opsi tersebut, menurut Isa, pihaknya hanya pernah membahas upaya pembentukan anak usaha.
Menurut dia, opsi penyehatan yang sedang digodok Kemenkeu dan Kementerian BUMN berbeda dari tiga upaya yang dilakukan manajemen Jiwasraya saat ini. Namun, Isa belum dapat menjabarkan opsi tersebut.
"Opsi pertama [pembentukan anak usaha] sudah pernah didiskusikan, opsi kedua dan ketiga saya belum tahu. Ada [opsi lain] tapi belum matang dan belum bisa dikemukakan," ujar Isa kepada Bisnis, Senin (2/12/2019).
Dia menjelaskan opsi tersebut akan disampaikan oleh pihak Kementerian BUMN, selaku pemegang saham mayoritas Jiwasraya, bila sudah rampung. Menurutnya, pemerintah berkomitmen untuk melakukan upaya penyehatan asuransi pelat merah itu.
Isa menjelaskan bahwa penanganan masalah Jiwasraya tidak harus selalu dengan penanaman modal negara (PNM). Kalaupun opsi PNM atau bail out kemudian dipilih oleh pemerintah, menurut Isa, penggunaan uang tersebut harus memiliki prospek sehingga masalah keuangan dapat diatasi dengan optimal.
"Kalau kemudian nanti dengan PMN juga harus yang kami lihat betul-betul punya prospek untuk mengatasi persoalannya. Intinya kami akan tangani permasalahan Jiwasraya, tidak selalu dengan PMN. Caranya bagaimana? Tunggu," ujar Isa.