Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Finmas Salurkan Pinjaman Online Rp500 Miliar

Perusahaan financial technology (fintech) PT Oriente Mas Sejahtera (Finmas) mengungkapkan hingga saat ini telah merealisasikan pinjaman online mencapai lebih dari Rp500 miliar kepada nasabah borrower atau peminjam.
Chief Executive Officer Finmas Peter Lydian Sutiono memberikan penjelasan saat berkunjung ke kantor redaksi Bisnis Indonesia, di Jakarta, Rabu (24/4/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Chief Executive Officer Finmas Peter Lydian Sutiono memberikan penjelasan saat berkunjung ke kantor redaksi Bisnis Indonesia, di Jakarta, Rabu (24/4/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, SURABAYA - Perusahaan financial technology (fintech) PT Oriente Mas Sejahtera (Finmas) mengungkapkan hingga saat ini telah merealisasikan pinjaman online mencapai lebih dari Rp500 miliar kepada nasabah borrower atau peminjam.

Direktur Finmas, Reza Pratama mengatakan Finmas sendiri telah dibentuk sejak 2017, dan mulai terdaftar di OJK pada 2018. Sejak pertengahan 2018 hingga November 2019 ini pun terus mengalami pertumbuhan yang signifikan.

"Bukan hanya jumlah uang pinjamannya, tapi nasabah kami juga terus bertambah hingga sekarang sudah mencapai 400.000 nasabah yang tersebar di seluruh Indonesia, dan konsentrasi banyak di Jawa," katanya, Kamis (5/12/2019).

Dia menjelaskan dari total realisasi pinjaman tersebut, sebanyak 50% merupakan pinjaman komsumtif atau multiguna yang banyak digunakan oleh borrower untuk membeli barang, biaya pendidikan, bahkan untuk emergency ketika butuh dana berobat di rumah sakit.

"Dan 50% lagi merupakan kredit atau pinjaman produktif oleh para UMKM misalnya, reseller atau pengecer yang butuh dana untuk membeli barang agar bisa dijual kembali," katanya.

Reza mengatakan para nasabah Finmas memang selama ini adalah orang-orang yang tidak bankable atau kesulitan untuk mendapatkan pinjaman bank, apalagi jika jumlahnya kecil.

"Jadi Finmas hadir untuk mengakomodir mereka, yang pinjamannya bahkan hanya Rp200.000 - Rp2,5 juta. Memang kita mainnya di segmen bawah karena justru mereka yang sulit dapat pendanaan bank," imbuhnya.

Dia menjelaskan, Finmas merupakan fintech peer to peer lending (P2P), yang menjembatani dan mempertemukan antara borrower dengan lender atau pemberi pinjaman. Untuk itu, dalam memperoleh investor/ lender ini, Finmas menyeleksi para lender yang konsisten dan kompeten.

"Kami selektif sekali terhadap lendernya, karena kami ingin ketika peminjam butuh dana, pemberi pinjaman ini pun ada dana, jangan sampai tiba-tiba pemberi pinjaman ini macet, dan sejauh ini kami fokus lender di institusi," jelasnya.

Finmas optimistis, pada tahun depan potensi fintech P2P ini akan terus berkembang mengingat masih banyaknya gap peminjam yang belum bisa diakomodir oleh perbankan. Selain itu, berkembangnya usaha mikro kecil di Indonesia juga menjadi peluang yang bisa digarap oleh perseroan dalam memperbesar kredit produktif.

"Kami yakin saja pada 2020, fintech P2P bisa tumbuh 200%, karena yang butuh dana banyak tapi belum tau cara dan aksesnya bagaimana," imbuh Reza.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Peni Widarti
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper