Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Asuransi Jiwa Naik Dua Digit

Industri asuransi jiwa mencatatkan pertumbuhan kinerja pendapatan 14,7% (year on year/yoy) pada Q3/2019. Hampir seluruh aspek pendapatan mencatatkan pertumbuhan.

Bisnis.com, JAKARTA — Industri asuransi jiwa mencatatkan pertumbuhan kinerja pendapatan 14,7% (year on year/yoy) pada Q3/2019. Hampir seluruh aspek pendapatan mencatatkan pertumbuhan. 

Berdasarkan data kinerja industri asuransi jiwa yang dipaparkan oleh Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), pendapatan industri pada Q3/2019 mencapai Rp171,83 triliun. Jumlah tersebut meningkat dari pendapatan Q3/2018 senilai Rp149,87 triliun.

Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon menjelaskan bahwa hampir seluruh aspek pendapatan industri mencatatkan pertumbuhan. Pertama, total pendapatan premi industri pada Q3/2019 senilai Rp143,77 triliun meningkat 2% (yoy) dari Q3/2018 senilai Rp140,94 triliun.

Premi lanjutan tercatat tumbuh 4,7% (yoy) pada Q3/2019 senilai Rp53,78 triliun, dari periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp51,36 triliun. Adapun, premi bisnis baru tumbuh 0,5% (yoy) pada Q3/2019 senilai Rp89,98 triliun, dari Q3/2018 senilai Rp89,58 triliun.

"Kami bergembira atas pencapaian-pencapaian ini sekaligus bersyukur bahwa industri asuransi jiwa secara konsisten memperoleh kepercayaan dari masyarakat, jika dilihat dari meningkatnya jumlah tertanggung dan pendapatan yang meningkat signifikan," ujar Budi dalam konferensi pers kinerja industri asuransi jiwa Q3/2019, Rabu (11/12/2019) di Rumah AAJI, Jakarta.

Kinerja hasil investasi mencatatkan pertumbuhan tertinggi yang mencapai 1.456% (yoy). Pada Q3/2018 jumlahnya sebesar Rp1,28 triliun, lalu meroket pada Q3/2018 menjadi Rp19,97 triliun.

Klaim reasuransi pun mencatatkan pertumbuhan, pada Q3/2019 nilainya sebesar Rp4,02 triliun atau meningkat 41,9% (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu senilai Rp2,87 triliun.

Adapun, pendapatan lainnya tercatat sebagai satu-satunya aspek yang mengalami penurunan. Pada Q3/2019 nilainya sebesar Rp4,02 triliun atau turun 15,9% (yoy) dari Q3/2018 senilai Rp4,78 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper