Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir menilai perombakan sejumah direksi pada bank milik negara dalam waktu dekat merupakan upaya menjawab tantangan bisnis yang dinamis.
Dalam waktu dekat ini, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Salah satu mata acara dalam rapat tahunan ini adalah perubahan pengurus perusahaan.
“Bukan bongkar pasang, kan yang namanya RUPS itu sudah ada waktunya [tahunan]. Saya rasa [ganti direksi] Bank Mandiri, ya normal-normal saja. Selama kita bisa lihat orangnya punya expertise yang baik,” katanya di Jakarta, Rabu (12/2/2020).
Erick mengatakan perombakan tersebut hanyalah perubahan biasa yang dilakukan oleh bank-bank BUMN. Menurutnya, perubahan ini akan dilakukan sesuai dengan kapabilitas manajemen bank-bank tersebut.
Perombakan direksi dan komisaris Bank BUMN ini menyusul perombakan terhadap manajemen PT Bahana Pembiayaan Indonesia (Persero) atau BPUI yang dilakukan sebelumnya. Dua dari tiga direktur baru BPUI sebelumnya berasal dari Bank Mandiri.
Robertus Bilitea yang menjadi Direktur Utama BPUI tercatat sebagai Komisaris Independen di Bank Mandiri. Sementara itu, Pantro Pander Silitonga yang diangkat menjadi Direktur Bisnis BPUI sebelumnya menjabat sebagai SVP Merger and Acquisition Bank Mandiri.
Baca Juga
Peruabahan direksi ini merujuk pada Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara nomor SK-46/MBU/12/2019 tanggal 11 Februari 2020 tentang Pemberhentian, Perubahan Nomenklatur Jabatan dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero).