Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Transmisi Penurunan Suku Bunga Kredit Dinanti

LPS menilai kebijakan akomodatif dari BI belum sepenuhnya direspon oleh bank dengan menurunkan suku bunga kredit.
Karyawan beraktivitas di dekat logo Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) di Jakarta, Selasa (23/4/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan beraktivitas di dekat logo Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) di Jakarta, Selasa (23/4/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memperkirakan ruang penurunan suku bunga simpanan perbankan semakin terbatas memasuki 2020, sejalan dengan berakhirnya pemangkasan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia.

Direktur Eksekutif Riset Surveilans dan Pemeriksaan LPS Priyantina menyampaikan di sisi lain, mayoritas bank telah menyesuaikan suku bunga simpanan, terutama untuk bunga spesial rate.

Oleh karena itu diharapkan pada tahun ini perbankan dapat segera mentransmisikan penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) ke suku bunga kredit perbankan.

"Adanya kebijakan akomodatif dari BI diharapkan dapat memberi ruang bagi perbankan untuk segera melakukan penyesuaian pada suku bunga kredit, yang sejauh ini dinilai belum sepenuhnya merespon kebijakan moneter," katanya, dikutip melalui siaran pers, Selasa (18/2/2020).

Adapun, LPS mencatat suku bunga simpanan Rupiah sepanjang Januari 2019 masih terpantau turun setelah sepanjang bulan Desember cenderung stabil.

Tingkat bunga deposito rupiah maksimum (22 moving daily average) bank benchmark LPS pada akhir Januari 2019 mencapai 6,52 persen, turun 13 basis poin (bps) dibandingkan dengan posisi akhir Desember 2019.

Sementara, rata-rata suku bunga minimum dan rata-rata tercatat masing-masing turun 6 bps dan 10 bps ke level 4,66 persen dan 5,59 persen.

Tingkat bunga deposito valuta asing pada periode yang sama juga menunjukkan tren penurunan. Suku bunga minimum valuta asing turun 5 bps ke level 0,49 level, sementara suku bunga maksimum dan rata-rata mengalami penurunan masing-masing 5 bps dan 6 bps ke level 1,57 persen dan 1,03 persen

Pada kesempatan berbeda, Direktur Utama PT Bank Mega Tbk. Kostaman Thayib mengatakan pada 2020, penurunan suku bunga perbankan masih akan berlanjut karena belum seluruh bank menurunkan hingga 1 persen mengikuti penurunan suku bunga acuan pada 2019.

"Bank Indonesia sudah turun 1 persen, tetapi bunga deposito belum turun 1 persen karena ketatnya likuiditas. Jadi, belum semua bank menurunkan dan juga tergantung likuiditas, kalau masih ketat tidak mungkin bisa diturunkan," kata Kostaman.

Di samping itu, menurutnya ke depan masih ada kemungkinan BI menurunkan kembali suku bunga acuan sehingga masih ada kesempatan bagi semua bank menurunkan suku bunga.

Kostaman menjelaskan, pada 2019 Bank Mega termasuk salah satu bank yang memberikan special rate mengikuti pasar. Bank Mega, ujarnya, masih memiliki potensi penurunan suku bunga deposito sebesar 50 bps.

Penurunan suku bunga deposito juga diperlukan bank untuk menekan beban dana (cost of fund) yang meningkat pada tahun lalu. Di sisi lain, Kostaman mengatakan penurunan suku bunga kredit juga telah dilakukan bank secara selektif berdasarkan sektor dan risiko profil nasabah.

"Bunga kredit sudah turun relatif tergantung nasabah, ada beberapa kredit malah sudah di bawah 9%, tergantung risiko, misalnya diberikan ke debitur yang ada jaminan pemerintah, seperti kredit infrastruktur," jelas Kostaman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper