Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank CIMB Niaga Tbk. mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 3,1 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp194,2 triliun sepanjang tahun lalu. Segmen konsumer menjadi kontributor utama penyaluran kredit perseroan.
Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M. Siahaan mengatakan ke depannya perseroan akan terus fokus memperbesar bisnis konsumer, juga segmen usaha kecil dan menengah (UKM).
"Kami tetap menjaga konsistensi pertumbuhan pada KPR yang meningkat sebesar 12,5 persen yoy dan kartu kredit yang tumbuh 12,8 persen yoy sebagai hasil dari pengembangan bisnis akuisisi merchant yang kami lakukan," kata Tigor melalui siaran pers, Rabu (19/2/2020).
Dari sisi penghimpunan dana, perseroan mencatat dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp195,6 triliun dengan rasio dana murah sebesar 55,35 persen. Tabungan memberikan kontribusi dengan pertumbuhan sebesar 8,8 persen yoy.
Sementara pada segmen perbankan syariah, Unit Usaha Syariah (UUS) CIMB Niaga berhasil menyalurkan pembiayaan senilai Rp33,1 triliun atau tumbuh 24,9 persen yoy dan DPK sebesar Rp32,6 triliun atau tumbuh 37,5 persen yoy pada 2019.
Selain memacu penyaluran kredit, Tigor mengatakan CIM Niaga juga akan fokus meningkatkan dana murah, inovasi terhadap layanan digital, serta memperkuat proposisi bisnis syariah.
Baca Juga
Tigor menambahkan CIMB Niaga akan terus mengembangkan produk-produk berbasis digital untuk melengkapi layanan yang diberikan melalui kantor cabang.
Perseroan mencatat, per Desember 2019, 94,5 persen dari total transaksi nasabah telah dilakukan melalui layanan digital banking seperti CIMB Clicks, Go Mobile, automated teller machines (ATM), dan rekening ponsel.
Untuk mendukung pertumbuhan bisnisnya, CIMB Niaga berupaya untuk meningkatkan customer experience dengan menawarkan berbagai produk dan layanan yang komprehensif melalui 451 jaringan kantor, termasuk 27 kas mobil dan 33 Digital Lounge.