Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Belum Tergarap Maksimal, BCA Fokus KPR Segmen Menengah Ke Bawah

Selama 2019, pertumbuhan KPR BCA tercatat sebesar 6,5 persen dengan nilai Rp93,66 triliun.
Pekerja membersihkan menara BCA di Jakarta, Selasa (12/3/2019)./ANTARA-Sigid Kurniawan
Pekerja membersihkan menara BCA di Jakarta, Selasa (12/3/2019)./ANTARA-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk. mulai fokus menyasar kredit pemilikan rumah (KPR) kelas menengah ke bawah.

Direktur BCA Santoso Liem mengatakan dengan jumlah penduduk yang besar, kebutuhan perumahan kelas menengah ke bawah pun sangat tinggi. Namun, potensi tersebut selama ini belum maksimal digarap oleh BCA, sehingga perseroan pun mulai fokus di segmen ini.

Perumahan kelas menengah ke bawah tersebut memiliki rentang harga Rp300 juta hingga Rp1 miliar.

Menurutnya, BCA sudah mulai menyasar KPR kelas menengah ke bawah sejak tahun lalu. Ketidakpastian perekonomian global mendorong emiten dengan ticker BBCA ini untuk menyasar KPR kelas menengah ke bawah.

BCA pun akan menyasar penyaluran kredit perumahan tersebut pada wilayah perkotaan, menyesuaikan dengan mayoritas kegiatan bisnis bank.

"Optimistis, karena kami melihat kebutuhan masyarakat. Kalau berbicara soal rumah-rumah yang sangat mahal, mungkin sudah turun. Tetapi, rumah-rumah yang menengah ke bawah masih banyak potensi," katanya, Jumat (21/2/2020).

Santoso mengakui penyaluran kredit konsumsi ke KPR maupun kredit kendaraan bermotor (KKB) sama-sama mengalami penurunan. Hanya saja, penurunan penyaluran KKB jauh lebih tinggi dibandingkan KPR.

Selama 2019, pertumbuhan KPR BCA tercatat sebesar 6,5 persen dengan nilai Rp93,66 triliun, sedangkan KKB turun sebesar 1,1 persen secara tahunan. BCA pun menargetkan penyaluran kredit konsumsi tahun ini bisa tumbuh di kisaran 5 persen sampai 10 persen dengan mayoritas disalurkan ke KPR.

"Kalau ditanyakan KPR sendiri, kami expect. Kalau rumah kan lebih panjang, rata-rata sekitar 8 tahun. Jadi, di [kredit] rumah kami harapkan bisa 10 persen sampai 15 persen, optimisnya," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper