Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. menunjuk Rully Setiawan sebagai corporate secretary. Rully menggantikan posisi Rohan Hafas yang dipromosikan menjadi Senior Executive Vice President (SEVP) Corporate Relation Bank Mandiri.
Menurut Vice President Corporate Communications Bank Mandiri Rudi As Aturridha, Rully akan bertanggung jawab dalam mengelola strategi dan aktivitas komunikasi Bank Mandiri sebagai bagian dari upaya penguatan reputasi perseroan.
“Beliau juga akan mengelola penyaluran corporate social responsibility serta kepatuhan terhadap regulator, termasuk dalam pengelolaan brand Bank Mandiri,” kata Rudi As Aturridha, dalam siaran pers Bank Mandiri, Jumat (6/3/2020).
Rully Setiawan sebelumnya adalah Regional CEO Bank Mandiri wilayah Bali dan Nusa Tenggara sejak 2018. Pria kelahiran 1978 ini bergabung di Bank Mandiri sejak 2001 melalui program pengembangan pimpinan atau Officer Development Program.
Sebagai infromasi, Bank Mandiri menggarap segmen pembiayaan yang cukup luas, meliputi corporate, commercial, Micro & SME, consumer banking, treasury, dan international banking.
Hingga Desember 2019, jaringan Bank Mandiri telah tersebar di seluruh Indonesia yang meliputi 4.313 jaringan kantor, meliputi 2.583 cabang dan 1.730 jaringan mikro yang terdiri dari unit mikro dan kios mikro.
Bank berlogo pita kuning ini masih mampu mencetak total aset Rp1.318,24 triliun, naik 9,6 persen dari tahun sebelumnya Rp1.202,25 triliun.
Pertumbuhan kredit yang cukup merata di semua segmen, termasuk korporasi dan UMKM, yang menjadi motor peningkatan aset Bank Mandiri.
Sepanjang tahun lalu, emiten dengan ticker BMRI ini mencetak laba bersih senilai Rp27,5 triliun atau tumbuh 9,9 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) sepanjang 2019. Bank Mandiri menutup tahun lalu dengan torehan laba, kredit, dan dana pihak ketiga (DPK) di atas rata-rata pertumbuhan industri perbankan Tanah Air.
Fungsi intermediasi Bank Mandiri naik 10,7 persen yoy menjadi Rp907,5 triliun. Hal ini disokong oleh pembiayaan kepada proyek infrastruktur yang berkontribusi 23% terhadap total portofolio kredit.