Bisnis.com, JAKARTA – Aviva, Asuransi raksasa dari Inggris mengumumkan keluar dari Indonesia dengan menjual kepemilikan sahamnya di PT Asuransi Astra Aviva Life.
Sarah Swailes, Group Financial and Corporate Communications Aviva dalam keterangan resminya yang dikutip Minggu (8/3/2020) menyebutkan penjualan ini bersyarat menunggu persetujuan regulator Indonesia dan Thailand terkait aksi korporasi pengambilalihan Bank Permata oleh Bangkok Bank.
“Penjualan ini setelah persyaratan terpenuhi, termasuk persetujuan regulator Indonesia dan penyelesaian akuisisi Bank Permata oleh Bangkok Bank,” jelas Sarah, Jumat (6/3/2020) waktu Inggris.
Meski tidak menjelaskan secara detail, Aviva menyebutkkan pemegang saham Bangkok Bank telah menyetujui pembelian Bank Permata dalam RUPS pada 5 Maret lalu. Perusahaan menyiratkan akuisisi ini sekaligus mengancam bisnis bancassurance yang selama ini menjadi penyokong bisnis Astra Life.
Dalam laporan keuangan Astra Life per Desember 2019, perusahaan memiliki aset Rp5,9 triliun. Jumlah ini tumbuh 18 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp5 triliun.
Meski aset tumbuh, perolehan premi perusahaan pada tahun lalu mengalami penurunan. Tercatat pendapatan premi bersih menyusut dari Rp3,5 triliun menjadi Rp3,1 triliun atau turun 11,4 persen.
Saat yang sama perusahaan mencatatkan beban naik tipis. Pada 2019 beban keuangan Astra life sebesar 2,52 triliun dibandingkan tahun sebelumnya Rp2,50 triliun.
Dengan kinerja ini, pada 2019 lalu kembali mencatatkan rugi sebesar Rp77,35 miliar. Jumlah ini membaik dibandingkan rugi pada 2018 sebesar Rp181,23 miliar.
Perbaikan laba ini membuat tingkat solvabilitas atau risk based capital (RBC) perusahaan menguat tajam. Pada 2018 RBC Astra Life sebesar 313 persen. Sedangkan tahun lalu meningkat menjadi 726 persen.