Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Danamon Indonesia Tbk. menjaga posisi kredit bermasalah di kisaran 3 persen pada tahun ini.
Meski kondisi ekonomi cukup menantang, perseroan meyakini para debitur masih memiliki kondisi yang cukup baik agar tetap menjaga kualitas kreditnya.
Direktur Bank Danamon Muljono Tjandra menyebutkan ekonomi tahun ini cukup menantang. Bahkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia, dan pemerintah secara serentak memberi insentif agar pertumbuhan ekonomi, kredit beserta kualitasnya tidak terlalu terpuruk tahun ini.
"Namun, debitur kami saat ini masih memiliki prospek kerja yang cukup baik dan tetap mampu mendorong kredit di high single digit dan kualitasnya. Rasio NPL akan tetap di kisaran 3 persen," katanya, Senin (9/3/2020).
Adapun, Muljono menyebutkan perseroan saat ini melakukan stress test untuk mengetahui kedalaman dampak dari berlanjutnya penyebaran virus corona.
"Stress test itu tengah kami lakukan. Nanti hasilnya akan keluar dalam bentuk beberapa skenario. Kalau sudah keluar akan kami beri tahu," katanya.
Berdasarkan laman Bloomberg, epidemi yang dimulai di Provinsi Hubei, China tersebut menyebar dengan cepat. Saat ini virus corona ini secara signifikan menyebar di Korea Selatan, Italia, dan Iran. Amerika Serikat pun telah melaporkan kematian pertama.
Dampak ekonomi dapat mencakup resesi di AS, kawasan euro, dan Jepang, serta perlambatan pada pertumbuhan China, sehingga berpotensi menghilangkan output ekonomi dunia sekitar US$2,7 triliun.