Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku usaha multifinance belum melakukan perubahan target bisnis di tengah banyak tekanan, termasuk dampak negatif penyebaran virus corona.
Direktur Marketing PT Toyota Astra Finance Wisnu Kusumawardhana menyatakan pihaknya tetap berupaya mengejar target bisnis yang sudah ditetapkan awal tahun.
"Kami tetap usahakan enggak berubah target [bisnis], karena untuk skenario terburuk kami masih menunggu asumsi makro pemerintah," ujarnya kepada Bisnis, Jumat (20/3/2020).
Sebelumnya TAF menargetkan pertumbuhan bisnis pembiayaan sebesar 7 persen hingga 8 persen, dengan nilai penyaluran pembiayaan tahun lalu mencapai Rp11 triliun. Untuk angka non-performing financing tahun ini ditargetkan tetap di bawah 1 persen.
Sementara itu, Direktur Utama BCA Finance Roni Haslim mengaku pihaknya belum melakukan perhitungan dampak dari situasi dan tekanan saat ini.
"[Skenario terburuk] belum kami simulasikan," ujarnya singkat.
Untuk meminimalisir dampak negatif kondisi dan tekanan ke bisnis pembiayaan, pihaknya tetap menugaskan bagian collection atau penagihan kepada pelanggannya seperti biasa.
Sebelumnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan akan memberikan relaksasi perhitungan non-performing financing atau NPF bagi industri pembiayaan dan menghentikan sementara penagihan melalui debt collector.