Bisnis.com, JAKARTA - Penurunan permintaan kredit usaha rakyat (KUR) mulai dirasakan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. pada awal bulan ini.
Direktur Bisnis Mikro Bank BRI Supari mengatakan perseroan tetap menyalurkan KUR ke UMKM meskipun saat ini permintaan mengalami penurunan. Adapun, penurunan penyaluran KUR mulai terasa sejak awal April 2020. Hanya saja, dia tidak memerinci nilai penurunan penyaluran KUR tersebut.
Menurutnya, UMKM yang bergerak di pedesaan seperti petani bawang, petani padi, maupun peternak tetap melakukan kegiatan usaha, sehingga penyaluran KUR BRI didukung dari sektor tersebut.
"Turun iya, tetapi masih bisa disalurkan, kami April sudah ada permintaan yang turun," katanya kepada Bisnis, Senin (20/4/2020).
Menurutnya, sejak lama BRI telah memudahkan penyaluran KUR dengan menghadirkan aplikasi yang bisa mempercepat proses pengajuan pinjaman dan penyaluran kredit mikro yakni BRISPOT. Dengan aplikasi tersebut nasabah dapat mengajukan pinjaman secara online.
Kebijakan pemerintah yang memberikan kemudahan pengajuan KUR pun dinilai sudah diterapkan BRI sejak lama. Supari menegaskan Bank BRI hingga saat ini masih optimistis dapat menyalurkan KUR sesuai dengan target.
Baca Juga
"Tentunya kami optimistis, kalau kami tidak optimis mau bagaimana negara ini," katanya.
Adapun, bank terbesar di Indonesia dari sisi aset ini melaporkan selama kuartal I/2020 telah menyalurkan KUR senilai Rp37,4 triliun kepada 1,3 juta pelaku UMKM. Angka ini setara dengan 31,15 persen dari target penyaluran KUR BRI tahun ini yang senilai Rp120,2 triliun.
Apabila dirinci, penyaluran tersebut terbagi dari KUR Mikro senilai Rp33,8 trilliun, KUR Kecil senilai Rp3,5 Triliun, dan KUR TKI senilai Rp30 miliar.