Bisnis.com, JAKARTA -- Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) mengajak perbankan syariah untuk lebih gencar melakukan pengembangan digital banking.
Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat, terutama di tengah wabah corona.
Pengurus DPP Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) Herwin Bustaman mengatakan pandemi virus corona mengajarkan pelaku industri perbankan untuk tidak begitu banyak mengandalkan kontak fisik dan mempercepat proyek digital banking-nya.
"Sebenarnya, dalam momen ini digital banking itu harus menjadi fokus utama. Semua transaksi yang berbasis digital akan menjadi kultur bisnis baru, yang dapat memberi manfaat kepada bank dan nasabahnya," katanya dalam dalam webminar Refinitiv dan KNEKS, Selasa (21/4/2020).
Herwin menjelaskan kondisi ekonomi kaum milenial saat ini pun sudah tergolong cukup berkembang. Kebutuhan pembiayaan, baik untuk konsumer maupun usahanya pun meningkat cukup pesat.
Menurutnya, bank syariah justru memiliki peluang untuk menangkap peluang ini lebih dulu karena Indonesia memiliki populasi muslim yang besar.
Sementara itu, pengamat ekonomi dari Perbanas Institute Piter Abdullah mengatakan transaksi digital memang sudah semakin dikenal oleh masyarakat.
Menurutnya, kebijakan pembatasan sosial di tengah pandemi corona akan tetap membuat transaksi digital meningkat, meskipun tidak begitu tinggi karena perlambatan ekonomi.
"Kemampuan masyarakat juga dibatasi oleh perlambatan ekonomi, saya perkirakan transaksi digital akan meningkat, tetapi tidak terjadi lompatan," katanya.