Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BFI Finance Bukukan Pembiayaan Baru Rp4 Triliun pada Kuartal I/2020

Kinerja tersebut mendorong pertumbuhan pendapatan meskipun laba perusahaan menurun karena adanya pencadangan.
Karyawati memberikan penjelasan kepada nasabah di kantor BFI Finance di Jakarta./JIBI-Endang Muchtar
Karyawati memberikan penjelasan kepada nasabah di kantor BFI Finance di Jakarta./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA — PT BFI Finance Indonesia Tbk. menyalurkan pembiayaan baru senilai Rp4 triliun pada kuartal pertama tahun ini.

Kinerja tersebut mendorong pertumbuhan pendapatan meskipun laba perusahaan menurun karena adanya pencadangan.

Finance Director & Corporate Secretary BFI Finance Sudjono menjelaskan penyaluran pembiayaan baru pada kuartal I/2020 tersebut mencatatkan pertumbuhan 20,7 persen (year-on-year/yoy) dari penyaluran pembiayaan kuartal I/2019 senilai Rp3,4 triliun.

Menurutnya, kinerja penyaluran pembiayaan tersebut membuat perseroan mampu mencatatkan pendapatan sebesar Rp1,4 triliun pada kuartal pertama tahun ini. Angka tersebut tumbuh 10,1 persen (yoy) dari torehan pendapatan BFI Finance pada kuartal I/2019 senilai Rp1,2 triliun.

Sudjono menjelaskan bahwa sebanyak Rp3 triliun pembiayaan baru disalurkan oleh perusahaannya pada dua bulan pertama tahun ini. Penyebaran virus Corona di Indonesia pada penghujung kuartal pertama 2020 membuat perseroan harus selektif dalam menyalurkan pembiayaan, sehingga memengaruhi kinerja saat itu.

"Sejak pengumuman Pemerintah atas terjadinya kasus positif COVID-19 pada 2 Maret, kami memutuskan untuk memperketat penyaluran pembiayaan sebagai antisipasi atas kondisi ekonomi dan risiko bisnis yang timbul karena dampak dari pandemi ini pada bulan-bulan mendatang,” ujar Sudjono pada Selasa (28/4/2020) melalui keterangan resmi.

Dia menjelaskan bahwa perseroan membukukan laba Rp327,9 miliar pada kuartal I/2020 atau turun 2,7 persen (yoy) dari capaian laba kuartal I/2019 berkisar Rp337 miliar. Menurut Sudjono, penurunan tersebut karena BFI Finance membentuk cadangan 70 persen piutang sebagai antisipasi potensi peningkatan kredit macet akibat gangguan perekonomian.

"Per 31 Maret 2020, BFI Finance mencatatkan non-performing financing [NPF] 1,1 persen, sementara cadangan kerugian yang ada mencapai 3,1x NPF atau sekitar 3,55 persen dari nilai aset produktif Perusahaan. Jumlah ini diharapkan akan menjadi buffer untuk mengantisipasi pemburukan NPF di tengah pandemi Covid-19,” ujarnya.

Adapun, total piutang pembiayaan yang dikelola oleh BFI Finance hingga kuartal I/2020 tercatat sebesar Rp18,7 triliun atau naik 3,1 persen (yoy) dari kuartal I/2019 sebesar Rp18,1 triliun. Kenaikan tersebut mendorong nilai aset perseroan menjadi Rp19,7 triliun atau naik 6,6% (yoy) dari posisi aset kuartal I/2019 senilai Rp18,4 triliun.

Menurut Sudjono, porsi produk pembiayaan kendaraan roda empat masih mendominasi portofolio BFI Finance dengan kontribusi sebesar 68,7 persen. Setelahnya, pembiayaan kendaraan roda dua mencatatkan porsi 21,2 persen, disusul oleh alat berat dan mesin sebesar 8,7 persen, dan sisanya adalah pembiayaan dengan agunan properti (property-backed financing), serta pembiayaan syariah.

“Pada Maret kemarin perusahaan memperoleh pinjaman sindikasi mencapai US$100 juta. Hal ini mencerminkan adanya kepercayaan dan hubungan yang baik dengan mitra perbankan sehingga perusahaan terus bertumbuh sesuai dengan rencana yang telah dibuat,” tutup Sudjono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper