Bisnis.com, JAKARTA-PT Bank Harda Internasional Tbk. mencatatkan laba bersih sebesar Rp489 juta pada kuartal pertama tahun ini. Perolehan ini turun 95 persen secara tahunan dari periode sama tahun lalu.
Berdasarkan laporan keuangan publikasi yang disampaikan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Rabu (29/4/2020), penurunan kinerja utamanya ini disebabkan oleh turunnya pendapatan bunga bersih sebesar 26 persen secara tahunan menjadi Rp17,28 miliar.
Sedangkan komponen pendapatan operasional lain-lain juga tidak signifikan. Beda dengan awal tahun lalu di mana pendapatan nonbunga terdongkrak signifikan dari komponen tersebut. Adapun, penyaluran kredit perseroan tercatat sebesar Rp1,56 triliun, naik tipis dari periode sama tahun lalu Rp1,51 triliun. Akan tetapi, kualitas kredit perseroan justru tercatat turun drastis dari awal tahun 2019. Rasio non-performing loan (NPL) tercatat naik signifikan dari 4,08 persen menjadi 10,43 persen.
Ketika dihubungi, Rabu (29/4/2020), Sekretaris Perusahaan Bank Harda Internasional Kemal Sindi tidak memberikan penjelasan lebih lanjut.
Namun, dalam kesempatan sebelumnya, manajemen Bank Harda menyebutkan akan terus melakukan perbaikan dalam rangka mencapai target keuangan internal, penyempurnaan proses bisnis, meningkatkan kepuasan nasabah dan memiliki SDM yang berkualitas.
Adapun, langkah strategi untuk mendukung rencana ini adalah menjamin pertumbuhan bisnis dengan penerapan bisnis kehati-hatian dan berfokus pada konsolidasi dan penataan bisnis internal serta peningkatan efisiensi operasional bank.
Perseroan juga akan memperluas target market dengan tetap menggarap anchor customer, corporate buyer dan pusat perdagangan yang kemudian digunakan sebagai titik tolak pengembangan bisnis dari hulu ke hilir.
Emiten bersandi BBHI ini pun akan menggarap industri properti melalui peningkatan kampanye pemasaran produk KPR Milenial untuk mendapatkan nasabah kaum Milenial. Selain itu, perseroan akan menjangkau seluruh nasabah (termasuk UMKM) tanpa meninggalkan market korporasi dengan penerapan strategi permintaan referensi debitur-debitur eksisting sehingga kualitas kredit yang diberikan dapat dipertahankan kelancarannya.
BBHI akan mengoptimalkan pengelolaan aset produktif dengan mengutamakan kualitas dan meningkatkan sistem pengendalian guna mewujudkan pertumbuhan bisnis yang prudent.
Perseroan akan mengelola likuiditas bank pada level yang aman untuk menunjang skala bisnis dan dalam rangka menjaga tingkat LDR yang ideal dan berfokus pada strategi penghimpunan dana dengan low cost funding.
"Kami juga akan mengembangkan dan meningkatkan aktivitas pemasaran dengan mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi guna memperluas customer base dan meningkatan fee based income baik dari sisi fasilitas pinjaman, maupun pendapatan fee yang dihasilkan dari aktivitas transaksional dan referral asuransi," demikian ditulis manajemen dalam laporan keuangan 2019.