Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan rintisan berbasis teknologi finansial (tekfin/fintech), KoinWorks melihat pandemic Covid-19 memiliki sisi positifnya, dimana peluang baru dapat tercipta serta akselerasi teknologi masyarakat pun tumbuh lebih cepat.
Chief Marketing Officer KoinWorks, Jonathan Bryan mengatakan bahwa pihaknya percaya kedua hal tersebut dapat dimanfaatkan pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) untuk bangkit dan menjadikannya batu loncatan sehingga mereka dapat tumbuh lebih besar setelah pandemi ini berakhir.
Menurutnya, pandemi COVID-19 juga telah berdampak pada terjadinya perubahan perilaku masyarakat, terutama dalam menyiapkan kebutuhan hidupnya. Saat ini masyarakat banyak yang lebih memperhatikan kebutuhan primer, seperti kebutuhan dari sisi kesehatan, baik kesehatan tubuh, mental dan keuangan.
“Dalam hal kesehatan keuangan sendiri, masyarakat mulai lebih memperhatikan kondisi keuangan pribadinya, sehingga ketertarikan masyarakat akan layanan keuangan pun meningkat. Berdasarkan riset yang KoinWorks lakukan kepada pengguna, terlihat bahwa terdapat segmen pengguna yang saat ini lebih memilih layanan keuangan alternative dengan risiko yang rendah dan lebih aman serta berbasis teknologi digital,” tuturnya lewat diskusi daring dengan Bisnis.
Dia pun menjelaskan bahwa pihaknya memiliki modal, strategi dan roadmap yang terjaga untuk mendukung setiap produk yang dimiliki agar mampu berjalan ke depan dan menghadapi kondisi normal baru.
“Kami menyiapkan berbagai konten edukasi dalam bentuk webinar bagi pengguna, sehingga dapat membantu mereka dalam mengatur keuangannya. Kemudian, untuk melindungi pendana dengan adanya Dana Proteksi, yang melindungi hingga 100 persen pokok apabila terdapat terjadi gagal bayar dari peminjam,” jelasnya.
Lebih lanjut, berkaitan dengan menjaga Non Performing Loan (NPL), dia menjelaskan bahwa pihaknya berkomitmen memastikan kondisi bisnis dari para peminjam, serta menjaga kualitas pinjaman dengan melakukan pendekatan berbasis data yang dikombinasikan dari proses perbankan tradisional untuk credit scoring.
“Kondisi pandemi dan normal baru juga dapat dijadikan peluang bagi pelaku UKM Indonesia untuk mulai mengaplikasikan teknologi digital dalam mengembangkan bisnisnya seperti memanfaatkan platform fintech P2P Lending yang memberikan alternatif pinjaman modal dan bertransformasi menjadi UKM Digital,” jelasnya.
Dia percaya bahwa UKM dapat menjadi tulang punggung Indonesia di masa krisis. Namun, UKM juga harus tetap menjaga produktivitas bisnisnya serta meningkatkan kreativitas, baik untuk promosi produk, distribusi, dsb, dengan memanfaatkan digitalisasi.
Menurutnya, pandemi Covid-19 memang memberikan tantangan baru bagi fintech. Di mana, terdapat potensi peminjam yang mengalami kesulitan untuk beroperasi dan menjalankan kewajibannya sebagai peminjam dengan baik. Namun, dia melihat bahwa ini merupakan tugas dan tanggung jawab fintech untuk mendampingi pelaku UKM.
“Kami akan tetap menjadi gerbang pelayanan keuangan bagi pelaku UKM yang usahanya tetap berjalan di tengah perubahan perilaku masyarakat yang telah disesuaikan dengan anjuran pemerintah untuk melakukan social distancing juga work from home,” jelasnya.
Sedangkan dari sisi pendana, dia menyatakan bahwa pihaknya menawarkan produk yang dilengkapi dengan adanya dana proteksi untuk menjamin dana pokok yang disalurkan kepada peminjam juga ada produk KoinRobo yang menggunakan sistem kecerdasan buatan untuk membantu pendana mendapatkan hasil yang lebih terprediksi.