Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos BI: Dalam Tiga Hari, Investor Asing Beli SBN Rp6,15 Triliun

Masuknya aliran modal asing atau capital inflow terjadi seiring membaiknya situasi perekonomian global di tengah pandemi virus Corona (Covid-19).
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo memberikan keterangan pers melalui streaming di Jakarta, Selasa (24/3/2020). Dok. Bank Indonesia
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo memberikan keterangan pers melalui streaming di Jakarta, Selasa (24/3/2020). Dok. Bank Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA--Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan investor asing mulai membeli surat berharga negara (SBN) hingga hampir Rp10 triliun sepanjang Mei 2020.

Menurutnya, masuknya modal asing atau capital inflow terjadi seiring membaiknya situasi perekonomian global di tengah pandemi virus Corona (Covid-19).

"Minggu kedua Mei, terjadi capital inflow asing di SBN itu totalnya Rp6,15 triliun. Ini terjadi dalam waktu tiga hari, yaitu 18-20 Mei," katanya dalam konferensi pers virtual, Kamis (28/5/2020).

Sementara itu, Perry mengungkapkan capital inflow dari investor asing juga terjadi pada awal Mei 2020, yaitu sebesar Rp2,97 triliun.

Dia menilai kondisi tersebut membuktikan bahwa kepanikan global semakin mereda seiring membaiknya penanganan Covid-19 di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Sayangnya, penambahan portofolio asing tidak terjadi pada bursa saham. "Saham justru mengalami [capital] outflow dimana pada minggu kedua tercatat modal keluar Rp2,72 triliun. Ini berkaitan pasar saham global," imbuhnya.

Perry mengatakan pembelian SBN oleh investor asing membuat yield SBN periode 10 tahun yang diperdagangkan di pasar sekunder mengalami penurunan.

Dia menjelaskan yield SBN pada awal April hingga minggu kedua April mencapai 8 persen. Angka tersebut turun menjadi 7,76 persen pada 15 Mei dan 7,22 persen pada 26 Mei.

Sebagai catatan, perbedaan suku bunga dalam dan luar negeri 10 tahun SBN dan US Treasury 6,7 persen.

"Penurunan ini menggambarkan bahwa imbal hasil RI ebih menarik dari negara lain. Insyaallah membawa aliran modal asing ke depan," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper