Bisnis.com, JAKARTA - Permintaan kredit pemilikan rumah (KPR) tak luput dari pengaruh wabah virus corona (Covid-19), yang mulai menyebar awal tahun ini.
Direktur Consumer Banking PT Bank CIMB Niaga Tbk. Lani Darmawan mengatakan terjadi penurunan permintaan KPR sebesar 50 persen dibandingkan dengan kondisi normal sebelum terjadi pandemi Covid-19.
Kendati demikian, perseroan tetap aktif dalam menyalurkan kredit perumahan. Menurutnya, bisnis KPR memang masih bisa berjalan di tengah pandemi Covid-19.
Hanya saja, pembayaran kredit sedikit terhambat karena ada sejumlah nasabah KPR yang terdampak akibat penurunan penghasilan.
"Pembeli yang ambil KPR kan berasal dari berbagai segmen, di mana mayoritas terkena dampak," katanya kepada Bisnis, Selasa (2/6/2020).
Lani mengatakan nasabah yang mengajukan KPR di CIMB Niaga sebagian besar berada segmen landed atau rumah tapak. Selain itu, ada pula KPR refinancing.
Baca Juga
Meskipun saat ini program KPR yang ditawarkan tidak banyak berbeda, CIMB Niaga berupaya menyalurkan KPR dengan berbagai skema.
"Kami tetap aktif di KPR, termasuk cara baru, lewat webinar," katanya.
Adapun, pada kuartal I/2020, CIMB Niaga mencatatkan pertumbuhan penyaluran KPR sebesar 11,6 persen secara tahunan. Total kredit yang disalurkan pada kuartal I/2020 mencapai Rp194,3 triliun atau naik 3,3 persen secara tahunan dengan kontribusi paling besar berasal dari bisnis kredit konsumsi.