Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Isu Dana Haji Dipakai untuk Perkuat Rupiah, Ini Komentar Bos BI

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan pemberitaan terkait dana haji untuk memperkuat nilai tukar rupiah tidaklah benar.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan melalui streaming di Jakarta, Selasa (14/4/2020). Dok. Bank Indonesia
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan melalui streaming di Jakarta, Selasa (14/4/2020). Dok. Bank Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menanggapi isu Badan Pengelolaan Keuangan Haji (BPKH) yang menggunakan dana haji 2020 untuk memperkuat nilai tukar rupiah.

Perry mengatakan pemberitaan tersebut tidaklah benar. Menurutnya, wajar jika dana haji ditempatkan, baik dalam denominasi rupiah maupun valuta asing (valas), karena ada kebutuhan harus memberangkatkan haji.

"Wajar jika suku bunga valas rendah, rupiah menguat, tentu saja ada pergeseran dana dari valas ke rupiah, itu keputusan internal dan mutlak dari BPKH," kata Perry, Jumat (5/6/2020).

Perry menjelaskan, BPKH juga merupakan pelaku pasar, termasuk BI, perbankan, eksportir, dan importir, yang selalu mengikuti mekanisme pasar dan berkomunikasi terkait jumlah dan waktu yang tepat untuk penempatan dana.

"Timing-nya bagaimana, jumlahnya berapa, itu mekanisme pasar supaya pasar berjalan secara kondusif," ujarnya.

Terkait stabilitas nilai tukar rupiah, kata Perry, itu merupakan wewenang BI.

"Kami selalu berkomunikasi dengan pelaku pasar. Kewenangan BI adalah menjaga supaya mekanisme pasar valas bisa berjalan baik kursnya bisa menguat," jelas Perry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper