Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengguna Aktif Mobile Banking Bank Mandiri Tembus 5 Juta

Nilai transaksi pada aplikasi Mandiri Online hingga Mei 2020 senilai Rp230 triliun.
Nasabah melakukan transaksi elektronik lewat ATM Bank Mandiri di Jakarta, Senin (1/10/2019). Bisnis/Nurul Hidayat
Nasabah melakukan transaksi elektronik lewat ATM Bank Mandiri di Jakarta, Senin (1/10/2019). Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. terus memperkuat layanan digital banking untuk semakin memudahkan masyarakat dalam melakukan transaksi keuangan.

Perseroan mencatat hingga Mei 2020, jumlah transaksi e-channel Bank Mandiri telah mencapai 647 juta transaksi.

Corporate Secretary Bank Mandiri Rully Setiawan mengatakan perseroan sudah menyiapkan berbagai strategi, baik di segmen wholesale dan UMKM, serta menjadi modern digital bank sebagai langkah antisipasi dalam menghadapi persaingan.

“Pada aplikasi Mandiri Online, yang menjadi salah satu layanan digital unggulan Bank Mandiri, hingga Mei 2020 pengguna aktifnya telah mencapai 5 juta pengguna, dengan nilai transaksi senilai Rp230 triliun,” kata Rully, yang dikutip melalui siaran pers, Minggu (21/6/2020).

Rully menyampaikan pada tahun ini Bank Mandiri mulai memperkenalkan layanan Online Onboarding.

Lewat layanan ini, masyarakat tidak perlu ke kantor cabang atau mendownload aplikasi untuk membuka rekening, tetapi cukup mengakses link join.bankmandiri.co.id melalui ponsel atau melakukan scan QR.

Tercatat, saat ini sebanyak 65.000 rekening baru telah dibuat masyarakat tanpa perlu ke kantor cabang.

Layanan Mandiri Online, kini telah menjadi platform e-channel utama yang memiliki layanan lengkap untuk memenuhi kebutuhan nasabah ritel, seperti transfer, pembayaran pajak, BPJS, telepon, kartu kredit, pembelian pulsa, token PLN, pembukaan rekening deposito, informasi transaksi kartu kredit dan lainnya.

Bahkan, kata Rully, saat ini pengisian saldo e-money melalui Mandiri Online juga sudah dapat dilakukan oleh pengguna ios.

Untuk mendukung fokus penguatan digital banking tersebut, Bank Mandiri juga terus mengembangkan kompetensi tenaga kerja seiring dengan pengembangan layanan digital.

“Pengembangan digital tidak membuat kami mengurangi tenaga kerja, tetapi kami justru melakukan pengembangan skill atau kemampuan pegawai. Nantinya, dengan pengembangan kemampuan ini, pegawai akan siap beradaptasi dari sisi operasional untuk penguatan layanan digital Bank Mandiri,” kata Rully.

Untuk memperkuat kapabilitas, lanjut Rully, Bank Mandiri menyediakan berbagai training, pelatihan, dan pendidikan melalui kerja sama dengan berbagai kampus terbaik di dalam dan luar negeri untuk meningkatkan kapabilitas teknis, soft-skill, leadership dan menjadikan karyawan sebagai pembelajar yang tangguh atau growth mindset.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper