Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Margin Bunga Tergerus, Bank Lebih Inovatif Pacu Pendapatan Komisi

Direktur Group Riset Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Iman Gunadi mengatakan agar bank tetap menciptakan profit di tengah kondisi bunga kredit yang makin tertekan, maka bank terus berinovasi untuk memacu pendapatan komisi. 
Ilustrasi Bank/Istimewa
Ilustrasi Bank/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Lembaga Penjaminan Simpanan mengatakan saat ini sebagian besar bank mulai memaksimalkan pendapatan komisi atau fee based income (FBI) lantaran pendapatan margin bunga yang semakin tergerus.

Direktur Group Riset Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Iman Gunadi mengatakan agar bank tetap menciptakan profit di tengah kondisi bunga kredit yang makin tertekan, maka bank terus berinovasi untuk memacu pendapatan komisi. 

"Kalau kita bedah, banyak bank yang tergerus profit-nya dari pendapatan klasiknya dia, dari suku bunganya," katanya, Selasa (23/6/2020).

Selain itu, loan to deposit ratio (LDR), sejak tahun lalu telah terlihat mengalami tendensi penurunan. LPS melihat penurunan LDR tersebut disebabkan oleh menurunnya pertumbuhan kredit menjadi 5,73% per April 2020, melambat posisi Maret 2020 yang sebesar 7,95%.

Menurutnya, tahun ini pertumbuhan kredit akan sangat minim yakni sekitar 1% berdasarkan proyeksi institusi yang cukup kredibel. Hal ini menjadikan pertumbuhan kredit jauh tertahan dari posisi sebelumnya.

Di samping itu, dana pihak ketiga (DPK) per April 2020 tumbuh 8,08% atau turun dari posisi Maret 2020 yang sebesar 9,54%. Rasio LDR pada akhir tahun diperkirakan bisa mencapai 88% sampai 90% sehingga likuiditas akan cukup banyak.

"Kalau tidak ada capital outflow, akan ada peningkatan teruatama dari sisi ekspansi pemerintah yang diaharapkan cukup besar di kuartal ketiga atau kuartal keempat," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper