Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank BRI Syariah Tbk. mengaku akan mendukung kebijakan pemerintah yang melalui Kementerian BUMN akan melakukan merger perbankan syariah pada Februari 2021.
Corporate Secretary BRI Syariah Mulyatno Rachmanto mengatakan Kementerian BUMN di bawah kepemimpinan Erick Tohir memang berupaya untuk memperkuat badan usaha milik negara. Sebagai perusahaan anak BUMN, BRI Syariah mengaku akan selalu mendukung kebijakan pemerintah.
Menurutnya, BRI Syariah akan tetap berfokus untuk meningkatkan kinerja supaya bisa menjadi bank ritel modern terkemuka dengan ragam layanan finansial.
Adapun pada kuartal I/2020, BRI Syariah mencatatkan laba bersih senilai Rp75,15 miliar atau naik sebesar 150% dibandingkan kuartal I/2019. Sementara itu, aset BRI Syariah pada kuartal I/ 2020 tercatat senilai Rp42,2 triliun, meningkat 9,51% dibandingkan kuartal I/2019.
Pada periode sama, total pembiayaan yang disalurkan BRI Syariah menjadi senilai Rp30,45 triliun dan total dana murah yang berhasil dihimpun menjadi sebesar Rp16,86 triliun.
"Apapun yang menjadi program dan arahan pemerintah untuk memperkuat BUMN demi kemajuan dan kesejahteraan rakyat Indonesia," katanya kepada Bisnis, Jumat (3/7/2020).
Induk usaha yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. juga memberikan dukungan atas rencana tersebut.
Corporate Secretary (Corsec) BRI Amam Sukriyanto mengatakan, sebagai perusahaan merah putih, pihaknya akan selalu mendukung kebijakan Pemerintah. Perseroan akan mendukung apapun yang menjadi program dan arahan Pemerintah untuk memperkuat BUMN demi kemajuan dan kesejahteraan rakyat Indonesia.
"Kami baru tahu dari media. Sejak awal memang menjadi program beliau untuk memperkuat BUMN," katanya.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku sedang menyiapkan rencana merger bank syariah milik BUMN. Merger diperkirakan dapat rampung pada Februari 2021.
Upaya merger bank syariah BUMN tersebut dilakukan mendorong pengembangan pasar keuangan syariah. Pasalnya, pasar syariah juga memiliki prospek kebutuhan yang cukup besar di Indonesia
Menurutnya, kehadiran bank syariah milik BUMN dengan kapasitas besar juga akan memperluas pilihan pendanaan sektor riil yang selama ini masih bergantung kepada Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).
“Kami sedang mengkaji bank-bank syariah ini jadi satu, Insya Allah Februari tahun depan jadi satu, Bank Syariah Mandiri, BRI Syariah, dan sebagainya,” katanya