Bisnis.com, JAKARTA - Perbankan optimistis bisnis jasa pengelolaan keuangan atau wealth management (WM) tetap bertumbuh di tengah tekanan ekonomi sejak pembatasan sosial berskala besar.
EVP, Head of Wealth Management & Premier Banking Commonwealth Bank Ivan Jaya mengatakan bisnis WM perseroan memiliki performa yang relatif baik di tengah kondisi saat ini.
Dana kelolaan tumbuh sekitar 10 persen pada akhir Mei 2020 dibandingkan dengan akhir Desember 2019. Peningkatan dana kelolaan didorong produk obligasi berdenominasi rupiah yang tumbuh sekitar 30 persen pada periode yang sama.
Dengan demikian, pencapaian lima bulan pertama itu masih sesuai dengan target yang dipasang pada awal tahun.
Sebelumnya, perseroan menargetkan pertumbuhan asset under management (AUM) mencapai 10 persen-15 persen yoy pada 2020. Namun, dengan kemudahan akses digital melalui aplikasi SmartWealth, dana kelolaan nasabah kaya dapat meningkat hingga 20 persen.
"Target pertumbuhan dua digit walaupun sudah dicapai, tetapi kami melihat masih terdapat kesempatan untuk bertambah kembali," katanya, Senin (13/7/2020).
Dia mengatakan peningkatan dana kelolaan akan didorong oleh kembalinya optimisme nasabah untuk berinvestasi pada reksa dana saham pada semester II/2020.
Di tengah kondisi saat ini, Commonwealth menyarankan strategi investasi dengan profil risiko balanced yaitu 40 persen bisa ditempatkan pada obligasi, 35 persen pada reksa dana pasar uang, dan 25 persen pada reksa dana saham. Untuk porsi saham, dia merekomendasikan reksa dana saham yang fokus pada saham berkapitalisasi besar.
Group Head Wealth Management PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Elina Wirjakusuma mengatakan pencapaian ending balance dana kelolaan mengalami penurunan terutama pada saat periode berlakunya PSBB akibat penurunan kondisi ekonomi dan IHSG. Hal yang sama juga terjadi pada volume transaksi.
Namun, pencapaian dana kelolaan mulai membaik seiring dengan mulai diberlakukannya kondisi normal baru. Demikian pula, pendapatan komisi atau fee based income (FBI) bisnis WM juga mulai tumbuh.
Hingga akhir Juni 2020, total dana kelolaan tumbuh lebih dari 2 persen dibandingkan dengan posisi Desember 2019. Pencapaian FBI bisnis WM pada bulan berjalan juga masih cukup baik dengan pencapaian lebih dari 100 persen.
"Selain nasabah tetap melakukan transaksi dan ditambah adanya beberapa inisiatif dalam kondisi new normal, maka kami optimis bisnis masih on track," katanya, Senin (13/7/2020). Pada awal tahun, Bank Mandiri menargetkan bisnis pengelolaan nasabah kaya tumbuh di kisaran 9 persen-10 persen yoy.