Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk. membukukan total aset Rp10,60 triliun atau naik 11,96% secara tahunan pada kuartal kedua tahun ini.
Hal ini utamanya ditopang pembiayaan yang tumbuh sebesar 13,85%, sedangkan dana pihak ketiga tumbuh 2,17% secara tahunan.
Berdasarkan siaran pers Bank Panin Dubai Syariah (29/7/2020), manajemen mengakui tren tersebut sudah mengalami perlambatan dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2019 seiring dengan perlambatan ekonomi dampak pandemi virus corona.
Adapun, dari sisi rentabilitas perseroan membukukan laba sebelum pajak Rp2,10 miliar. Namun, tetap ada perkembangan perbaikan kualitas pembiayaan membaik dengan rasio non performing financing (NPF) net turun menjadi 2,59% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu sebesar 3,41%.
Di samping itu, untuk mengantisipasi dampak Covid-19, perseroan tengah fokus melakukan restrukturisasi pembiayaan. Strategi tersebut, selain bagus untuk dapat mempertahankan kualitas pembiayaan, juga akan dapat membantu para debitur yang memerlukan pengelolaan arus kas lebih longgar selama masa pandemi.
Dalam rangka memperkuat struktur permodalan, pemegang saham perseroan telah menyetujui rencana Penawaran Umum Terbatas (PUT) II dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dengan jumlah sebanyak-banyaknya sebesar Rp1,504 triliun.
"Bank melakukan sinergi dan kerja sama dengan PaninBank selaku induk perusahaan dalam pengembangan bisnis, dan cross selling produk-produk perbankan agar kinerja Bank terus tumbuh secara berkesinambungan," ujar manajemen.