Bisnis.com, JAKARTA -- Baki kartu kredit perbankan turun 9,54 persen secara tahunan pada Mei tahun ini menjadi Rp73,04 triliun.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), baki tersebut merupakan yang terendah sejak 2016.
Di samping itu, rasio kredit bermasalah pada kartu kredit juga tercatat naik menjadi 3,12 persen pada Mei tahun ini dari 2,47 persen pada Mei tahun lalu.
Tidak hanya karena penurunan kredit, tetapi peningkatan baki kredit bermasalah juga memperburuk kualitas penyaluran pinjaman melalui kartu perbankan Tanah Air.
Direktur Eksekutif Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI) Steve Marta sebelumnya mengatakan pada masa pendemi transaksi kartu kredit secara umum mengalami penurunan.
Penurunan paling besar dikontribusi oleh sektor pariwisata dan turunannya karena memang aktivitas pariwisata terkendala karena wabah Covid-19.
Namun kata Steve, pada masa pandemi terjadi pergeseran transaksi. Penerapan pembatasan sosial dan bekerja dari rumah meningkatkan transaksi belanja online.
"Perkembangan kartu kredit secara umum 3 bulan terakhir untuk seluruhnya menurun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sampai Maret 2020 masih tumbuh 7-8 persen, tapi sampai Juni menurun banyak," katanya.