Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Bali mampu merealisasikan pertumbuhan kredit hingga Juli 2020 di atas rata-rata industri.
BPD Bali mencatatkan kredit posisi Juli 2020 senilai Rp18,61 triliun, tumbuh 5,19 persen dibandingkan dengan posisi Juli 2019 sebesar Rp17,69 triliun. Sementara, kredit secara industri tumbuh sebesar 1,53 persen secara tahunan.
Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Bali I Nyoman Sudharma menyampaikan pertumbuhan kredit di BPD Bali di antaranya bersumber dari segmen konsumer, UMKM Non KUR dan KUR.
"Dalam rangka pemulihan ekonomi nasional dan Bali, kami telah mendapatkan penempatan uang negara yang akan kami salurkan untuk hal tersebut," katanya, Senin (31/8/2020).
BPD Bali mendapatkan penempatan uang negara pada 14 Agustus 2020 senilai Rp700 miliar. Perseroan berkomitmen akan me-leverage dana PEN hingga dua kali, sesuai dengan perjanjian kerja sama. Hingga 28 Agustus 2020, kredit yang sudah tersalurkan senilai Rp331 miliar.
Pertumbuhan kredit diperkirakan masih akan berlanjut pada sisa bulan ini. Sudharma menyampaikan masih ada beberapa kebutuhan masyarakat yang dipenuhi melalui kredit konsumer dan pengadaaan barang atau jasa yang masih bisa berjalan.
Dia berharap perseroan dapat mencatatkan pertumbuhan kredit minimal 3 persen secara yoy sampai dengan akhir tahun. Dengan demikian, BPD Bali diproyeksikan dapat mencapai kredit senilai Rp18,96 triliun, dibandingkan dengan kredit posisi Desember 2019 senilai Rp18,41 triliun.
"Semoga kami bisa minimal sesuai RBB," imbuhnya.