Bisnis.com, Jakarta -- Bank-bank besar mulai menurunkan suku bunga deposito ke level 3 persen seiring dengan penurunan suku bunga acuan dan penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Jika diliat dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), rerata suku bunga deposito rupiah industri perbankan hingga Juni 2020 masih berada di level 5 persen hingga 6 persen untuk tenor 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan 12 hingga di atas 12 bulan.
Begitu pun dari 2016, rerata suku bunga deposito industri bank belum pernah menyentuh angka 4 persen atau 3 persen.
Penurunan suku bunga deposito ke level 3 persen diawali oleh Bank BCA. Sebelumnya, pada akhir tahun lalu suku bunga deposito BCA masih bertengger di level 4,5 persen. Kemudian, pada Juni 2020, suku bunga deposito BCA turun ke level 3,8 persen.
Hingga per 14 Agustus 2020, suku buga deposito BCA untuk semua nilai simpanan dan jangka waktu kompak turun ke level 3,5 persen.
Sebelumnya, Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan penurunan suku bunga tersebut sebagai upaya perseroan menekan biaya bunga (cost of fund/CoF) yang harus dibayarkan bank kepada deposan.
Berdasarkan laporan keuangan semester I/2020, CoF Bank BCA memang terus menunjukkan penurunan. Pada semester I/2019, CoF BCA adalah senilai 2,02 persen, kemudian turun menjadi 2 persen pada kuartal III/2019.
Biaya bunga BCA semakin menurun pada kuartal I/2020 yakni sebesar 1,7 persen dan menjadi 1,54 persen per Juni 2020.
Selain BCA, Bank BNI yang semula menawarkan suku bunga sekitar 4,25 persen hingga 4,75 persen, memangkas suku bunga deposito rupiahnya ke level 3 persen.
Bank plat merah ini memperbarui suku bunga yang berlaku efektif per 14 September 2020 menjadi 3,5 persen. Suku bunga ini berlaku untuk seluruh tenor dan tiering saldo.
Bank Mandiri sebelumnya juga masih menawarkan suku bunga tinggi dibandingkan dengan bank lainnya yakni sebesar 4,25 persen hingga 5,25 persen pada Agustus 2020 lalu. Namun, perseroan kembali melakukan pembaruan suku bunga per September 2020 menjadi 3,5 persen untuk simpanan berjangka dalam bentu rupiah.
Corporate Secretary Bank Mandiri Rully Setiawan mengatakan saat ini perseroan berupaya meningkatkan porsi dana murah. Bank Mandiri akan mendorong perluasan basis nasabah dengan menyasar value chain nasabah eksisting untuk meningkatkan porsi dana murah.
Selain itu, Bank Mandiri juga akan meningkatkan keunggulan layanan perbankan digital agar dapat memberikan nilai tambah yang lebih kepada nasabah.
"Penurunan itu lebih dikarenakan laju pertambahan deposito yang lebih cepat dari pada DPK. Untuk meningkatkan porsi dana murah, kami akan terus mendorong perluasan basis nasabah," katanya.
Saat ini, dari bank-bank besar, BRI masih menawarkan suku bunga dengan rentang 4 persen hingga 4,25 persen. Meskipun demikian, BRI masih mampu menurunkan biaya dana dari 3,64 persen pada semester I/2019 menjadi 3,54 persen pada semester I/2020.
Penurunan biaya dana telah dilakukan BRI sejak 2015 yang saat itu masih berada pada level 4,24 persen.