Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jasa Raharja Buktikan Aplikasi Mobile Berdampak Positif Bagi Kinerja

Jasa Raharja membuktikan sendiri lewat kinerja aplikasi besutannya, bertajuk JRku. Sejak diluncurkan pada awal 2019, akumulasi penerimaan melalui JRku telah mencapai Rp4,30 miliar.
Ilustrasi - Seorang pejalan kaki melintas di depan logo Jasa Raharja. / Jibi
Ilustrasi - Seorang pejalan kaki melintas di depan logo Jasa Raharja. / Jibi

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Manajemen Risiko dan Teknologi Informasi PT Jasa Raharja Wahyu Wibowo menekankan pelayanan dalam jaringan (daring atau online) merupakan kunci mempertahankan kinerja suatu industri asuransi.

Jasa Raharja membuktikan sendiri lewat kinerja aplikasi besutannya, bertajuk JRku. Sejak diluncurkan pada awal 2019, akumulasi penerimaan melalui JRku telah mencapai Rp4,30 miliar.

Menurut Wahyu, kendati pihaknya merupakan asuransi wajib yang mendapatkan amanat undang-undang, perusahaan tetap harus berkomitmen memberikan pelayanan prima dan cepat, demi nama baik industri asuransi juga.

"Pasar tidak turun, orangnya terus ada, kok, dan mereka itu sebenarnya butuh. Tapi memang, mereka itu sedang makin kesulitan. Makanya kita yang harus mengambil challenge, aktif melayani, mendekati, dan menjangkau mereka," ujarnya kepada Bisnis, Rabu (9/9/2020).

Oleh sebab itu, terus melakukan pengembangan aplikasi mobile demi semakin dekat dengan nasabah merupakan keniscayaan, terlebih di era new normal selepas pandemi Covid-19 ini.

Penerimaan dari aplikasi JRku sendiri merupakan hasil pembayaran program perlindungan kendaraan umum serta pembayaran jaminan yang telah mencapai 1.073 transaksi dari 12.921 kendaraan.

Selain itu, aplikasi juga diharapkan membawa Jasa Raharja semakin dekat dengan nasabah lewat fitur-fitur lainnya, di antaranya pengajuan santunan secara online, serta menyajikan berita informasi lalu lintas dan daerah rawan kecelakaan lalu lintas.

Aplikasi juga bisa mengecek masa berlaku SWDKLLJ kendaraan, merekam aktivitas perjalanan, dan tentunya fitur pembayaran elektronik demi kemudahan konsumen. Misalnya, suatu perusahaan otobus (PO) selaku konsumen wajib Jasa Raharja, dapat langsung menyetorkan iuran wajib yang dipungut dari penumpang lewat aplikasi ini.

"Dunia digital ini juga sanggup menambah kecepatan kita dalam pelayanan, karena misalnya ketika terlibat kecelakaan, mereka pasti tidak sempat berpikir mau apa. Jadi kita yang harus cepat datang untuk melayani klaim mereka," jelasnya.

Mengutip kinerja keuangan perusahaan, pada periode semester I/2020, Jasa Raharja mengantongi premi bruto sebesar Rp1,85 triliun, dengan beban klaim bruto Rp1,12 triliun. Sementara itu, Jasa Raharja masih mencatatkan laba bersih Rp495,5 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper