Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu berupaya memenuhi ketentuan modal inti minimum bank sebesar Rp1 triliun paling lambat 31 Desember 2020.
Pemimpin Divisi Corporate Secretary Bank Bengkulu Fanny Irfansyah menyampaikan perseroan memiliki komitmen untuk memenuhi ketentuan modal inti minimum bank sebesar Rp3 triliun pada 2022.
Namun, saat ini fokus perseroan untuk memenuhi modal inti minimum bank sebesar Rp1 triliun pada 2020. Adapun, per 30 Juni 2020, jumlah modal inti utama Bank Bengkulu tercatat Rp822,47 miliar.
"Saat ini fokus sampai akhir tahun 2020 pemenuhan Rp1 triliun terlebih dahulu," katanya, Kamis (10/9/2020).
Bank Bengkulu tercatat membukukan laba tahun berjalan setelah pajak bersih sebesar Rp85,35 miliar per 30 Juni 2020. Laba tersebut tumbuh 46,70% dibandingkan dengan perolehan pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp58,18 miliar.
Pada periode itu, kredit yang disalurkan mencapai Rp5,56 triliun atau tumbuh 17,05% secara year on year. Sementara itu penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp6,3 triliun atau tumbuh 6,60% secara yoy.
Pertumbuhan DPK ditopang dari jenis simpanan berjangka yang tumbuh 45,81% menjadi Rp3,31 triliun, diikuti jenis tabungan yang tumbuh 15,20% yoy menjadi Rp1,44 triliun. Bank Bengkulu mencatat rasio NPL gross sebesar 1,17% per 30 Juni 2020, dari 1,25% per 30 Juni 2019.