Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. mampu mengelola seluruh asetnya untuk mendukung bisnis dan menghasilkan pendapatan optimal bagi perusahaan.
Hingga Juni 2020, total aset Bank Mandiri tumbuh 10,02% secara year on year (yoy) atau sebesar Rp1.359,44 triliun. Pertumbuhan ini hanya di bawah pertumbuhan aset BCA sebesar 12% yoy.
Corporate Secretary Bank Mandiri Rully Setiawan menyampaikan pertumbuhan aset Bank Mandiri dipicu sejumlah faktor. Dari sisi funding, adanya peningkatan Dana Pihak Ketiga yang diraih perseroan, pertumbuhan didorong dari giro yang tumbuh 21,65% yoy dan deposito yang tumbuh 26,60% yoy.
Lebih lanjut, seiring dengan pertumbuhan aset, return on asset (ROA) masih dapat terjaga di 2,09%. Rasio tersebut di atas kinerja bank umum konvensional maupun bank persero konvensional di level 1,94% per Juni 2020.
"Manajemen Bank Mandiri mampu mengelola seluruh asetnya untuk mendukung bisnis dan menghasilkan pendapatan optimal bagi perusahaan," terangnya, Senin (14/9/2020).
Dalam mengoptimalkan ROA, perseroan melakukan berbagai upaya. Di antaranya, pengoptimalan pendapatan berbasis biaya/fee based income, dengan memperluas jaringan dan layanan keuangan kami, serta mengoptimalkan layanan digital banking.
Baca Juga
Selain itu, perseroan menekan biaya dana, salah satunya dengan meningkatkan porsi dana murah. Juga menjaga kualitas aset-aset kredit yang telah dan akan disalurkan, serta melakukan efisiensi di berbagai lini.
Lebih lanjut, dalam kondisi penuh tantangan, Bank Mandiri meyakini mampu menjaga kualitas asset-assetnya hingga akhir tahun. Hal ini seiring dengan upaya mitigasi yang dilakukan perseroan sejak awal pandemi.
"Sejak awal kemunculan virus Covid-19, Bank Mandiri telah melakukan mitigasi, simulasi stress test dan antisipasi secara cepat, agar perseroan dapat segera beradaptasi dalam menghadapi perlambatan ekonomi nasional. Terbukti, pada semester I/2020, Bank Mandiri mampu mencatat kinerja yang lebih baik dibanding bank lain," katanya.