Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. mendapat tambahan penempatan uang negara senilai Rp5 triliun sehingga total dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang ditempatkan pada perseroan menjadi Rp15 triliun.
Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan pihaknya siap mendukung penempatan uang negara tersebut yang memang difungsikan untuk memulihkan perekonomian. Terlepas dari pertumbuhan kredit yang masih rendah di tengah pandemi, Bank Mandiri menilai dana tersebut merupakan salah satu upaya untuk memulihkan perekonomian.
"Betul, penempatan uang negara untuk program pemulihan Ekonomi Nasional diperpanjang dan mendapat tambahan," katanya kepada Bisnis, Senin (28/9/2020).
Sebelumnya, pada penempatan uang negara tahap I, Bank Mandiri mendapatkan dana senilai Rp10 triliun. Dari penempatan tersebut, Bank Bank Mandiri diminta fokus pada penyaluran kredit produktif, padat karya, ketahanan pangan, dan mendukung sistem logistik nasional dengan target penyaluran senilai Rp30 triliun dan dilaksanakan selama 3 bulan.
Dengan penambahan penempatan dana senilai Rp5 triliun, artinya Bank Mandiri harus melakukan tambahan penyaluran kredit senilai Rp15 triliun sehingga total penyaluran kredit seharusnya adalah senilai Rp45 triliun.
Hingga 25 September 2020, Bank Mandiri telah menyalurkan kredit program PEN sebesar Rp39,04 triliun. "Yang terpenting dari penempatan ini adalah bahwa dana program PEN merupakan salah satu upaya untuk memulihkan perekonomian, saya rasa penting bagi kita untuk mendukung," katanya.