Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mulai Bangkit, Multifinance Harap Demand Pembiayaan Mobil Baru Tak Anjlok Lagi

Optimisme bangkitnya permintaan kredit di industri pembiayaan, terutama kredit mobil baru, masih dikhawatirkan hanya terjadi sesaat.
Ilustrasi - Pengunjung mengamati mobil baru yang dipamerkan di pusat perbelanjaan di Bandung, Jawa Barat, Kamis (14/3/2019)./Bisnis-Rachman
Ilustrasi - Pengunjung mengamati mobil baru yang dipamerkan di pusat perbelanjaan di Bandung, Jawa Barat, Kamis (14/3/2019)./Bisnis-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Optimisme bangkitnya permintaan kredit di industri pembiayaan, terutama kredit mobil baru, dikhawatirkan hanya terjadi sesaat.

Sekadar informasi, kabar baik rebound kredit mobil baru ini tercermin dari statistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Agustus 2020, yang sejalan dengan data kenaikan penjualan mobil dari asosiasi industri otomotif.

Penjualan mobil ritel dari dealer ke konsumen mencapai 37.655 unit, meningkat 29,3 persen dibandingkan dengan Juli 2020 di angka 35.799 unit. Sementara itu, penjualan wholesales atau dari pabrik ke dealer tercatat sebesar 37.291 unit, meningkat 32,2 persen dibandingkan dengan penjualan Juli 2020 di angka 25.283 unit.

Volume kredit mobil baru multifinance pun ikut terdongkrak mencapai Rp123,4 triliun, naik 2,15 persen (month-to-month/mtm) dibandingkan dengan Juli 2020. Di mana ini merupakan kenaikan secara bulanan pertama sejak pandemi melanda Indonesia.

Pasalnya, per Februari 2020 volume piutang pembiayaan mobil baru masih berada di kisaran normal Rp135,7 triliun, berturut-turut turun ke Rp134,6 triliun (Maret 2020), Rp131,1 triliun (April 2020) Rp125,2 triliun (Mei 2020), Rp123,6 triliun (Juni 2020), dan Rp120,8 triliun (Juli 2020).

Presiden Direktur PT CIMB Niaga Finance (CNAF) Ristiawan Suherman mengakui bahwa fenomena ini juga ditemui pihaknya, di mana total piutang Cnaf mengalami kenaikan tipis pada Agustus 2020 sebesar 1,38% berbanding total piutang bulan Juli 2020.

"Dampak dari mulai diberlakukannya PSBB transisi di bulan sebelumnya berdampak terhadap nilai pencairan CNAF yang bahkan sudah sempat menyentuh angka yang sama dengan nilai pencairan sebelum pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia," jelasnya kepada Bisnis, Jumat (2/10/2020).

Ristiawan pun berharap besar kondisi perekonomian nasional ke depan masih memungkinkan perusahaan mengejar angka rata-rata penyaluran bulanan di angka Rp300 miliar.

"Karena dengan kondisi ini, non performing financing kita juga mengalami perbaikan sebesar 24 bps ke angka 1,24%. Mudah-mudahan pandemi segera akan bisa diatasi oleh pemerintah agar geliat bisnis pembiayaan dapat segera kembali berjalan normal," tambahnya.

Senada, Direktur Utama BCA Finance Roni Haslim menerangkan lebih spesifik bahwa kawasan Jabodetabek yang memegang porsi hingga 45% portofolio BCA Finance, akan menjadi kunci pertumbuhan.

Oleh sebab itu, apabila sesuatu terjadi di kawasan ini, bukan tak mungkin pembiayaan mobil baru akan turun lagi. Namun, satu sentimen positif masih bisa menjadi penolong, yakni wacana relaksasi pajak mobil baru.

"Wacana pembebasan pajak mobil sudah beredar luas, banyak orang yang minat membeli mobil akan menunda pembelian. Ini kurang baik karena membuat pasar sementara ini pasti akan stagnan," ujarnya kepada Bisnis.

Oleh sebab itu, Roni berharap wacana relaksasi pajak mobil baru segera terealisasi, demi menggairahkan kembali sektor otomotif yang sempat terpuruk akibat pandemi kembali bangkit. Terkini, Roni mengaku BCA Finance juga mengalami perbaikan kinerja volume pembiayaan dan turunnya NPF pada Agustus 2020.

"Tentu kita berharap tren di Agustus ini terus berlanjut. NPF ada perbaikan, semakin turun dari Juli 2020 di 2,08%, sementara Agustus 2020 di 1,79%. Untuk penyaluran kredit baru kisaran yang Juli Rp433 miliar, Agustus mencapai Rp700 miliar," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper