Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Jiwasraya: Malam-malam Bos BUMN Sampaikan Perkembangan, Seperti Apa?  

Pemerintah menyebutkan opsi penyelamatan lebih baik dibandingkan likuidasi bagi pemegang polis.
Meneg BUMN Erick Thohir (tengah) bersama Wakil Menteri Kartika Wirjoatmajo (kedua kanan) dan Dirut Jiwasraya Hexana Tri Sasongko (kiri) saat mengikuti rapat kerja Panja Jiwasraya bersama komisi VI di Gedung Parlemen DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (29/1/2020). Dalam raker tersebut Panja meminta Kementerian BUMN segera membayarkan polis asuransi nasabah yang dimulai pada bulan Maret 2020.ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Meneg BUMN Erick Thohir (tengah) bersama Wakil Menteri Kartika Wirjoatmajo (kedua kanan) dan Dirut Jiwasraya Hexana Tri Sasongko (kiri) saat mengikuti rapat kerja Panja Jiwasraya bersama komisi VI di Gedung Parlemen DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (29/1/2020). Dalam raker tersebut Panja meminta Kementerian BUMN segera membayarkan polis asuransi nasabah yang dimulai pada bulan Maret 2020.ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

Bisnis.com, JAKARTA – PT Jiwasraya membutuhkan dana Rp22 triliun untuk memenuhi dan membayar semua kebutuhan polis nasabah.

Hexana Tri Sasongko, Direktur Utama Jiwasraya menyebutkan kondisi Jiwasraya sudah terjadi lama. Untuk itu akhirnya Jiwasraya tidak mampu memenuhi semua kewajibannya secara penuh.

Jiwasraya mengalami kondisi keuangan yangs serius, mengakibatkan perusahaan tidak mampu memenuhi kewajibannya secara penuh,” kata Hexana dalam keterangan media, Minggu (4/10/2020) malam.

Ia menjelaskan terdapat empat faktor yang menyebabkan kondisi perusahaan menjadi sulit. Kondisi ini meliputi likuiditas dan solvabilitas yang terjadi sejak  lama yakni  lebih dari 10 tahun.

“Ini tidak diselesaikan secara fundamental atau solusi yang tepat,” katanya.

Hexana menyebutkan permasalahan kedua adalah tata kelola yang tidak sesuat dengan standar pasar. Lainnya permasalahan investasi yang tidak menerapkan prinsip kehati-hatian

Ada dugaan fraud dari manajemen lama yangs edang diproses di Kejaksaan [Agung],” katanya

Hexana menyebutkan per 31 Agustus 2020, pemegang polis Jiwasraya mencapai 2,63 juta orang,.

di mana lebih dari 90% nasabah terdiri dari pemegang polis manfaat pensiun dan masyarakat menengah ke bawah. Untuk itu untuk melindungi pemegang polis itu, diperlukan program penyelamatan pemegang polis yang diinisiasi pemehang saham

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper