Bisnis.com, JAKARTA – PT Jiwasraya membutuhkan dana Rp22 triliun untuk memenuhi dan membayar semua kebutuhan polis nasabah.
Hexana Tri Sasongko, Direktur Utama Jiwasraya menyebutkan kondisi Jiwasraya sudah terjadi lama. Untuk itu akhirnya Jiwasraya tidak mampu memenuhi semua kewajibannya secara penuh.
“Jiwasraya mengalami kondisi keuangan yangs serius, mengakibatkan perusahaan tidak mampu memenuhi kewajibannya secara penuh,” kata Hexana dalam keterangan media, Minggu (4/10/2020) malam.
Ia menjelaskan terdapat empat faktor yang menyebabkan kondisi perusahaan menjadi sulit. Kondisi ini meliputi likuiditas dan solvabilitas yang terjadi sejak lama yakni lebih dari 10 tahun.
“Ini tidak diselesaikan secara fundamental atau solusi yang tepat,” katanya.
Hexana menyebutkan permasalahan kedua adalah tata kelola yang tidak sesuat dengan standar pasar. Lainnya permasalahan investasi yang tidak menerapkan prinsip kehati-hatian
“Ada dugaan fraud dari manajemen lama yangs edang diproses di Kejaksaan [Agung],” katanya
Hexana menyebutkan per 31 Agustus 2020, pemegang polis Jiwasraya mencapai 2,63 juta orang,.
“di mana lebih dari 90% nasabah terdiri dari pemegang polis manfaat pensiun dan masyarakat menengah ke bawah. Untuk itu untuk melindungi pemegang polis itu, diperlukan program penyelamatan pemegang polis yang diinisiasi pemehang saham