Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kredit Melambat Sepanjang 2020. Masih Ada Potensi Kenaikan di Akhir Tahun?

Pelonggaran suku bunga acuan yang perlu masa transmisi selama tiga bulan, kemungkinan akan jadi sinyal positif bagi peningkatan permintaan kredit masyarakat.
Ilustrasi Bank/Istimewa
Ilustrasi Bank/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Pertumbuhan kredit tahun ini sangat anjlok dibandiingkan dengan tahun lalu akibat perlambatan ekonomi. Namun, penyaluran kredit perbankan diyakini masih berpotensi membaik di akhir tahun seiring dengan kemungkinan munculnya demand pembiayaan baru. Apalagi sejumlah sektor masih berpeluang untuk disalurkan kredit.

Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Lando Simatupang mengatakan pelonggaran suku bunga acuan yang perlu masa transmisi selama tiga bulan, kemungkinan akan jadi sinyal positif bagi peningkatan permintaan kredit masyarakat. Penurunan suku bunga ini juga diikuti dengan optimisme banyak negara termasuk Indonesia dalam melihat adanya vaksin untuk mengatasi masalah pandemi.

"Tidak hanya suku bunga, juga memperhatikan potensi dan perekonomian global dan domestik. Analisis dari World Bank dan IMF global dan beberapa negara akan resesi pada kuartal 3 tetapi pada kuartal 4 melambat dan bahkan diperkirakan akan positif," katanya kepada Bisnis, Jumat (16/10/2020).

Sebagai informasi, penyaluran kredit mulai terus menunjukkan perlambatan signifikan pada April 2020 dengan pertumbuhan 5,73%. Perlambatan berlanjut pada Mei 2020 menjadi sebesar 3,09%, Juni 2020 sebesar 1,49%.

Otoritas Jasa Keuangan sempat menilai kredit semakin membaik setelah pada Juli 2020 tercatat tumbuh menjadi 1,53%. Namun, mulai Agustus 2020, kredit terus melemah menjadi 1,04% dan berakhir semakin rendah pada September 2020 menjadi 0,12%.

Sementara itu, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Sunarso mengatakan, di tengah perlambatan kredit akibat pandemi, perseroan berupaya untuk tetap tumbuh dan melakukan ekspansi ke UMKM, khususnya mikro yang bergerak di bidang pangan. Selain pangan, sektor kesehatan juga terbukti mampu tetap tumbuh di tengah pandemi.

Menurutnya, dalam kondisi ekonomi yang terkontraksi, sektor pangan justru tumbuh 16%. Adanya pembatasan sosial tidak membuat kebutuhan masyarakat akan pangan menurun. Hanya saja, di tengah kondisi pandemi, kebutuhan akan pangan masih menunggu stimulus dari pemerintah.

Sepanjang semester I/2020, penyaluran kredit BRI tumbuh 5,2% menjadi Rp922,97 triliun. BRI juga telah merevisi rencana bisnis bank (RBB) dengan pertumbuhan kredit yang hanya sebesar 5% pada tahun ini.

"Kami tetap ekspansi yaitu UMKM khususnya mikro yang bergerak di pangan. Terus distribusi pangan, kesehatan dan sekarang terbukti," katanya.

Senada, Direktur Consumer Banking CIMB Niaga Lani Darmawan menilai permintaan kredit konsumsi menjelang kuartal IV/2020 mulai ada peningkatan. CIMB Niaga pun berharap kredit konsumsi hingga akhir tahun masih bisa positif terutama kredit pemilikan rumah (KPR) yang masih bisa tumbuh sekitar 8%.

Hingga saat ini hanya pertumbuhan kartu kredit yang masih sedikit negatif. Sementara itu, kredit kendaraan bemotor (KKB) yang disalurkan melalui CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) masih tumbuh di sekitar 14%.

Menurutnya, pertumbuhan kredit konsumsi tersebut lebih dikarenakan market yang relatif cukup besar. Faktor suku bunga yang menurun tidak terlalu menjadi faktor utama permintaan kredit yang meningkat pada masyarakat. "Market relatif masih cukup besar dan juga nasabah melihat investasi di property masih baik. Ada juga [suku bunga] tetapi bukan menjadi faktor utama," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper