Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. yang baru saja terpilih, Darmawan Junaidi, mengatakan akan menunda sejumlah corporate action di tengah pandemi Covid-19.
Menurutnya, dengan adanya pandemi, membuat Bank Mandiri menunggu saat yang tepat untuk bergerak dan melakukan ekspansi. Saat ini, Bank Mandiri digambarkan berada dalam survival mode dengan lebih menitik beratkan pada kondisi likuiditas.
Darmawan mengakui tidak ada ukuran yang cukup untuk memastikan likuiditas aman di tengah pandemi. Hanya saja, perseroan telah memiliki kajian sendiri untuk menjalankan bisnis dan program daam menghadapi pandemi.
"Kita siapkan likuiditas lebih dari biasanya, dan kita harapkan bisa cukup untuk mendukung rencana bisnis Bank Mandiri ke depan, corporate action sementara kita hold," katanya dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank Mandiri, Rabu (21/10/2020).
Darmawan juga mengaku akan semakin meningkatkan efisiensi layanan dan mengejar fee based income. Transaksi wholesale banking dan ritel banking yang dilakukan secara tradisional melalui cabang dan mesin ATM akan didorong menggunakan platform.
"Kita akan lakukan terobosan dengan berbagai fintech dan pelaku jasa keuangan secara digital yang akan buat efisiensi layanan perbankan dan melakukan investasi fisik cabang-cabang untuk melayani nasabah," sebutnya.
Baca Juga
Sementara itu, sebagai bankir yang lama melintang di bidang treasury, Darmawan tidak banyak menjelaskan rencana perseroan untuk go global membereskan aset di luar negeri.