Bisnis.com, JAKARTA -- Bank besar pelat merah mencatatkan pertumbuhan pendapatan berbasis biaya dan komisi yang meningkat seiring dengan optimalisasi layanan digital.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. membukukan pendapatan berbasis jasa atau fee based income senilai Rp15 triliun atau tumbuh 3,4 persen secara year on year (YoY) pada Agustus 2020. Sementara itu, pada periode yang sama, margin bunga bersih bank juga tetap tumbuh 4,55 persen YoY.
Corporate Secretary Bank Mandiri Rully Setiawan mengatakan pertumbuhan pendapatan berbasis komisi tersebut terutama ditopang oleh fee yang berasal dari aktivitas treasury. Perseroan pun saat ini terus berupaya untuk mendorong pendapatan berbasis fee.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah fokus pada top player industri dengan pertumbuhan bisnis terbaik. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan volume transaksi trade dan bank garansi serta mengembangkan structured solutions untuk memenuhi kebutuhan nasabah.
Bank Mandiri juga mensosisalisasikan pemanfaatan alat pembayaran non-tunai kepada nasabah untuk transaksi sehari-hari, dengan menggunakan ATM, Mandiri Online maupun Mandiri Cash Management untuk nasabah perusahaan.
"Di samping itu, kami juga melakukan cross selling dan bundling product dengan perusahaan anak," katanya kepada Bisnis, akhir pekan lalu.
Sementara itu, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. juga mencatatkan pertumbuhan FBI hingga 16 persen YoY pada kuartal III/2020.
Corporate Secretary Bank BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan adanya pandemi membuat transaksi digital BRI meningkat. Hal ini pun berdampak positif terhadap FBI BRI.
"Pertumbuhan FBI tersebut mampu memberikan dampak positif terhadap total pendapatan BRI, di mana di sisi lain pendapatan bunga BRI tertekan akibat adanya restrukturisasi yang sedang dilakukan," katanya.
Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah Redjalam mengatakan perolehan FBI perbankan didapat dari transaksi. Adanya aktivitas ekonomi yang menurun akan berakibat pada lemahnya transaksi yang pada akhirnya berpengaruh ke FBI.
Hanya saja, selama bank masih bisa mengoptimalkan layanan digital, petumbuhan FBI tetap dapat terjadi. Meskipun, pertumbuhan tersebut tidak akan mampu untuk menutup penurunan dari sumber pendapatan lainnya.
"Harapannya dari transaksi digital yang memang meningkat di tengah pandemi, tapi itu sebenarnya tidak cukup sehingga tetap saja secara total penerimaan bank menurun," sebutnya.