Bisnis.com, JAKARTA - PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk. atau WOM Finance mencatatkan adanya tren peningkatan jumlah penyaluran pembiayaan pada kuartal III/2020.
Direktur Keuangan WOM Finance Zacharia Susantadiredja mengungkap bahwa pandemi Covid-19 masih mempengaruhi lini bisnis WOM Finance.
"Terkoreksinya kinerja perseroan dipengaruhi oleh pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar [PSBB] yang cukup ketat di sejumlah wilayah di Indonesia pada kuartal II/2020. Namun, untuk keluar dari keterpurukan, kami telah menyiapkan strategi-strategi yang implementasinya akan dimaksimalkan hingga menutup tahun 2020," jelasnya, Kamis (5/11/2020).
Laba sebelum pajak emiten berkode WOMF ini hanya mencapai Rp83 miliar pada kuartal III/2020, terkoreksi hingga 58 persen (year-on-year/yoy) dari periode yang sama tahun sebelumnya. Namun, WOMF tetap dapat mencatatkan laba bersih sebesar Rp56 miliar.
Hal ini akibat pendapatan pada kuartal III/2020 yang masih menurun sejak awal tahun, yaitu berturut-turut Rp634 miliar pada kuartal I/2020, Rp495 miliar pada kuartal II/2020, dan menurun lagi ke Rp431 miliar.
"Perseroan juga berhasil menyalurkan pembiayaan kendaraan bermotor mencapai 98 ribu unit, tentunya akan semakin bertambah hingga akhir tahun 2020, sedangkan penyaluran pembiayaan perseroan hingga kuartal III/2020 sebesar Rp1,8 triliun," tambahnya.
Zacharia mengungkap bahwa pada kuartal III/2020, penyaluran dengan total Rp359 miliar justru ditopang oleh pembiayaan multiguna dengan jaminan roda empat atau MobilKu Rp155 miliar (43 persen), disusul MotorKu Rp105 miliar.
Terkait pembiayaan roda dua baru yang sejatinya merupakan lini bisnis utama WOMF, kini porsinya hanya Rp99 miliar (28 persen).
Angka pembiayaan motor baru ini turun jauh dari porsi penyaluran di kuartal I/2020 yang masih mendominasi Rp510 miliar atau 38 persen dari total penyaluran Rp1,33 triliun.
Namun, pembiayaan motor baru tercatat meningkat dari kuartal/2020 yang hanya Rp78 miliar atau 28 persen dari total penyaluran Rp60 triliun. Penopang pada periode terbawah akibat dampak Covid-19 ini didominasi multiguna MobilKu yang mencapai Rp27 miliar (46 persen).
"Seperti kita tahu, pandemi cenderung membawa kebutuhan nasabah ke arah cash loan, sehingga, kontribusi terbesar untuk penyaluran pembiayaan WOMF hingga saat ini pun ada di pembiayaan multiguna jasa MotorKu dan MobilKu sebesar Rp1,1 triliun dan pembiayaan multiguna barang motor baru dan bekas sebesar Rp658 miliar," ungkapnya.
Sementara itu, rasio keuangan WOM Finance pun masih terdampak pandemi Covid-19. Dengan Return on Asset (ROA) sebesar 1,6 persen, Return On Equity (ROE) sebesar 6,0 persen, dan Gearing Ratio terjaga pada 3,5 kali, sedangkan Non-Performing Financing (NPF) Nett sebesar 2,8 persen.
"Untuk menjaga likuiditas, Perseroan telah melakukan kerja sama dengan perbankan, hingga kuartal III 2020 kami mendapatkan fasilitas pendanaan sebesar Rp2,9 triliun," ujarnya.
Fadilitas pendanaan ini di antaranya, fasilitas pembiayaan bersama dari Bank Maybank Indonesia Rp2 triliun, dan fasilitas modal kerja dari Bank DBS Indonesia Rp250 miliar, serta dari Shinhan Bank Indonesia Rp100 miliar, dan Bank Panin Indonesia Rp600 miliar.
Adapun, untuk mendukung program pemerintah dalam menangani pandemi Covid 19, Perseroan telah melaksanakan program restrukturisasi kredit sejak 1 April 2020, dengan total pengajuan yang telah disetujui mencapai Rp1,6 triliun dari 126 ribu konsumen.