Bisnis.com, JAKARTA - Tiga bank syariah BUMN akan efektif merger pada 1 Februari 2020. Selanjutnya, bank hasil penggabungan akan memiliki fokus bisnis pada segmen wholesale dan konsumer.
Direktur Utama PT Bank BRIsyariah Tbk. Ngatari mengatakan bank hasil merger akan fokus pada segmen wholesale dan konsumer. Hal ini tidak terlepas dari produk tiga bank peserta penggabungan dan rencana bisnis bank hasil merger.
Tiga bank peserta penggabungan yakni Bank BRIsyariah, PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BNI Syariah. Adapun, Bank BRIsyariah menjadi entitas yang menerima penggabungan atau surviving entity.
"Pada intinya bahwa segmen yang digarap masing-masing ketiga bank ini akan tetap berlanjut. Jadi, wholesale karena saat ini fokus BSM di wholesale tetap lanjut, ketiga bank fokus di segmen konsumer dan UMKM yang jadi fokus BRIsyariah tetap lanjut," katanya.
Segmen wholesale yang menjadi fokus BSM, di mana banyak menyasar BUMN dan swasta, memiliki porsi cukup besar di perbankan syariah. Di samping itu, bank hasil merger menjajaki ekspansi pasar sukuk dan aset managemen global. Meski memiliki potensi cukup besar, sayang belum belum digarap sepenuhnya.
Sementara dari segmen konsumer, bank hasil penggabungan akan memberikan produk dan pengalaman digital yang mendukung nilai dan gaya hidup syariah.
Ngatari menambahkan masing-masing saat ini tengah menyelesaikan targetnya sesuai dengan rencana bisnis sampai dengan akhir tahun ini. Termasuk, mengejar target konversi aset konvensional ke syariah dalam rangka implementasi Qanun Aceh yang selesai sebelum 1 Februari 2020.
"Sampai dengan akhir tahun masing-masing bank syariah menyelesaikan targetnya. Tidak ada perubahan apapun karena masih bertanggung jawab ke pemegang saham masing-masing," katanya.