Bisnis.com, JAKARTA -- Citibank N.A. Indonesia membukukan laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik senilai Rp1,97 triliun pada kuartal III/2020.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan pada Harian Bisnis Indonesia, Kamis (12/11/2020), laba tersebut menurun 17,23 persen dibandingkan dengan perolehan periode sama tahun lalu (year on year/YoY) yang senilai Rp2,38 triliun.
Perolehan laba tersebut ditopang oleh pendapatan bunga bersih selama kuartal III/2020 yang senilai Rp3,02 triliun dengan beban operasional Rp403,33 triliun.
Sementara itu, Citibank juga berhasil meningkatkan penyaluran kredit selama kuartal III/2020 sebesar 5,94 persen dibandingkan posisi akhir 2019 (year to date/YTD) menjadi Rp47,44 triliun.
Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) kredit pada periode tersebut adalah senilai Rp1,63 triliun atau naik 23,5 persen ytd. Pada periode yang sama, total aset Citibank Indonesia naik 12,85 persen ytd menjadi Rp87,73 triliun.
Penghimpunan dana pihak ketiga berupa giro, tabungan, dan deposito masing-masing tumbuh 10,04 persen ytd, 15,35 persen ytd, dan 8,32 persen ytd. Penghimpunan giro selama kuartal III/2020 senilai Rp35,94 triliun, tabungan Rp9,52 triliun, dan deposito Rp15,07 triliun.
Rasio kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) Citibank Indonesia pada kuartal III/2020 sebesar 2,83 persen (gross) dan 0,32 persen (nett). Return on assets (ROA) dan return on equity (ROE) pada kuartal III/2020 masing-masing sebesar 3,89 persen dan 14,95 persen.
Citibank Indonesia berhasil memperoleh margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) pada kuartal III/2020 sebesar 4,93 persen dengan biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) 64,06 persen.
Dari sisi permodalan, Citibank masih memiliki rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) yang kuat, sebesar 26,54 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan periode 30 September 2019 yang sebesar 25,51 persen.