Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. akan menjadi bahtera baru bagi PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) seiring dengan rencana aksi korporasi akuisisi yang akan dilakukan perseroan.
Jika benar demikian, maka aksi korporasi ini akan semakin mengukuhkan BRI sebagai pemain utama di segmen UMKM. Mega konsolidasi ini juga akan menjadi sentimen positif bagi kinerja sahamnya emiten berkode BBRI itu.
Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan mengatakan aksi korporasi itu akan memperbesar nilai aset BRI. Per September 2020, BRI mencatatkan total aset Rp1.447,85 triliun atau terbesar di antara bank umum.
Dia menambahkan, rencana tersebut akan berdampak positif bagi kinerja BRI yang memiliki segmen pasar ritel dan UMKM. Pasalnya Pegadaian dan PNM juga diketahui bermain di segmen pasar tersebut.
Trioksa meyakini fundamental kuat yang dimiliki BRI juga akan berdampak positif untuk mendorong bisnis kedua perusahaan pelat merah itu.
"Dengan fundamental yang kuat, jaringan luas, bisnis ada, kemudian bersinergi mengembangkan sektor UMKM. Ini yang kita lihat jadi alat pemerintah untuk mengembangkan UMKM," katanya, Kamis (12/11/2020) malam.
Baca Juga
Secara kinerja keuangan, laba Pegadaian dan PNM memang sempat mengalami pelemahan. Hingga September 2019, kinerja laba Pegadaian dan PNM masing-masing turun 21,2% secara year on year (yoy) dan 42,94%. Namun, penurunan kinerja ini sama dengan bisnis lainnya yang tertekan sebagai dampak pandemi.
Segmen UMKM dinilai sangat prospektif. Apalagi, BRI memiliki jaringan bisnis luas, didukung pengembangan teknologi informasi, yang akan sangat positif bagi Pegadaian dan PNM.
"Apalagi Pak Sunarso pernah di Pegadaian sehingga tahu bagaimana mensinergikan keduanya," imbuhnya.
Rencana aksi korporasi ini juga dinilai akan menjadi sentimen positif bagi kinerja saham BBRI. Saham BBRI ditutup di level Rp3.950 atau terkoreksi 4,13%.
Meski begitu, menurutnya, ini merupakan koreksi wajar setelah sempat terapresiasi beberapa hari ketika pasar terkoreksi. Data Bursa Efek Indonesia mencatat, saham BBRI terus menanjak dalam enam hari terakhir. Dalam sepekan terakhir, saham BBRI telah menguat 13,18%.