Bisnis.com, JAKARTA -- Pertumbuhan bisnis kartu kredit PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. mulai kembali meningkat pada kuartal III/2020 dengan volume transaksi yang tumbuh 13 persen.
Sementara itu, dari sisi jumlah transaksi, bisnis kartu kredit Bank Mandiri juga mulai mengalami peningkatan lebih dari 10 persen pada kuartal III/2020 dibandingkan dengan periode sebelumnya (quartal to quartal/QtQ). Meskipun demikian, pertumbuhan secara tahunan pada kuartal III/2020 memang masih negatif.
Senior Vice President Credit Card Group Bank Mandiri (Persero) Lila Noya menilai pertumbuhan yang mulai positif secara kuartalan dipengaruhi oleh perubahan penerapan pembatasan sosial skala besar (PSBB) yang membuat sejumlah merchant hingga restoran bisa dibuka kembali. Pertumbuhan bisnis kartu kredit Bank Mandiri pada kuartal III/2020 pun bersumber dari merchant dan e-commerce.
Kondisi pariwisata yang belum pulih, lanjutnya, menjadi penyebab turunnya bisnis kartu kredit perseroan secara tahunan. Selain itu, juga disebabkan oleh penurunan pendapatan masyarakat sejak pandemi yang memilih untuk menahan konsumsi dan meningkatkan simpanan.
"Pada kuartal III/2020 sudah mulai menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan kuartal II/2020," katanya kepada Bisnis, Senin (16/11/2020).
Selain bisnis yang mulai membaik, rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) kartu kredit perseroan juga mulai mengalami penurunan. Semula NPL kartu kredit pada Agustus 2020 hampir mencapai angka 5 persen, kemudian menurun menjadi sekitar 4 persen pada September 2020.
Menurutnya, tingginya NPL kartu kredit tersebut terjadi karena nasabah yang kehilangan pekerjaan atau mengalami penurunan penghasilan dan upaya penagihan yang tidak dapat dilakukan dengan leluasa karena adanya PSBB. Meskipun demikian, bank masih bisa menurunkan NPL kartu kredit per Septemebr 2020 karena pelonggaran PSBB, relaksi Bank Indonesia berupa penurunan bunga kartu kredit, dan adanya program restrukturisasi.
Bank Mandiri pun optimistis kinerja bisnis kartu kredit akan membaik hingga akhir tahun nanti. "Kami proyeksikan tren sampai akhir tahun akan positif, asalkan tidak ada PSBB," katanya.