Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lippo Insurance: Minat Pembelian Asuransi Kesehatan Naik Selama Pandemi

Presiden Direktur PT Lippo General Insurance Tbk. Agus Benjamin menjabarkan bahwa hingga kuartal III/2020 lalu, pihaknya membukukan premi asuransi kesehatan berkisar Rp700 miliar.
Foto Multiple Exposure karyawan saat beraktivitas di Kantor Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Jakarta, Selasa (11/02/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Foto Multiple Exposure karyawan saat beraktivitas di Kantor Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Jakarta, Selasa (11/02/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — PT Lippo General Insurance Tbk. menilai bahwa pandemi virus corona mendorong masyarakat untuk lebih memanfaatkan asuransi sebagai proteksi atas risiko kesehatan. Hal itu pun memengaruhi tumbuhnya penjualan asuransi kesehatan dari perseroan.

Presiden Direktur PT Lippo General Insurance Tbk. Agus Benjamin menjabarkan bahwa hingga kuartal III/2020 lalu, pihaknya membukukan premi asuransi kesehatan berkisar Rp700 miliar. Jumlah tersebut meningkat 12 persen (year-on-year/yoy) dibandingkan dengan perolehan kuartal III/2019 dengan premi berkisar Rp625 miliar.

Perolehan itu pun sejalan dengan kinerja perseroan secara keseluruhan, yang pada kuartal III/2020 membukukan premi bruto Rp1,09 triliun. Jumlah tersebut meningkat 9,79 persen (yoy) dibandingkan dengan premi kuartal III/2019 senilai Rp993,07 miliar.

Menurut Agus, kondisi pandemi Covid-19 yang mengancam kesehatan membuat masyarakat lebih membutuhkan asuransi untuk memitigasi berbagai risiko yang dapat terjadi. Kondisi itu pun mendorong perolehan premi perseroan per kuartal III/2020, di mana sekitar 64,2 persen di antaranya berasal dari asuransi kesehatan.

"Masyarakat lebih mengapresiasi asuransi dan lebih memahami pentingnya memiliki asuransi dalam situasi yang penuh ketidakpastian," ujar Agus kepada Bisnis, Rabu (18/11/2020).

Menurutnya, lini bisnis asuransi kesehatan memiliki potensi untuk berkembang di tengah pandemi karena kebutuhan masyarakat yang meningkat. Pandemi Covid-19 pun diperkirakan masih akan terjadi pada 2021 karena seantero dunia masih menunggu adanya vaksin yang dapat digunakan secara luas.

Perusahaan asuransi umum dengan kode emiten LPGI itu pun menilai bahwa secara keseluruhan, industri asuransi masih berpotensi tumbuh pada tahun depan karena aktivitas bisnis perlahan mulai pulih. Namun, perusahaan asuransi harus mengembangkan strategi bisnisnya dengan baik dan cermat memilih lini bisnis yang prospektif.

"Pasar asuransi masih besar di Indonesia sehingga potensi pertumbuhan masih ada. Yang menjadi tantangan adalah bertumbuh dengan cara bagaimana dan di segmen bisnis apa," ujarnya.

Pada kuartal III/2020, LPGI membayarkan klaim senilai Rp732,7 miliar atau turun 10,98 persen (yoy) dibandingkan dengan kuartal III/2019 dengan klaim Rp823,3 miliar. Adapun, pada kuartal III/2020, total aset perseroan senilai Rp2,4 triliun tercatat turun 0,91 persen (year-to-date/ytd) dibandingkan dengan posisi akhir 2019 senilai Rp2,42 triliun.

Meskipun begitu, perusahaan asuransi umum yang bagian dari konglomerasi Lippo itu pada kuartal III/2020 membukukan laba bersih Rp69,35 miliar. Jumlahnya tumbuh 60,71 persen (yoy) dari posisi kuartal III/2019 dengan laba senilai Rp43,15 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper