Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gandeng OVO, BRI Beri Pinjaman UMKM Hingga Rp20 Juta

Teranyar, BRI melakukan penandatangan MOU dengan OVO untuk membuka akses pinjaman kepada UMKM secara digital, Kamis (19/11/2020). Layanan pinjaman digital mulai dipasarkan pada akhir tahun.
Karyawan menanta uang rupiah di kantor cabang Bank BRI syariah, Senin (3/7/2017). Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan menanta uang rupiah di kantor cabang Bank BRI syariah, Senin (3/7/2017). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. melanjutkan kerja sama dengan perusahaan fintech untuk menyalurkan kredit UMKM.

Teranyar, BRI melakukan penandatangan MOU dengan OVO untuk membuka akses pinjaman kepada UMKM secara digital, Kamis (19/11/2020). Layanan pinjaman digital mulai dipasarkan pada akhir tahun.

Adapun, plafon pinjaman modal bagi UMKM mencapai Rp20 juta dengan tenor 1-12 bulan. Bunga kredit di kisaran 1,2%-1,4% per bulan.

EVP Card and Digital Lending Division Bank BRI Wibawa mengatakan BRI memiliki aplikasi Ceria dan Paylater yang memberikan layanan pinjaman secara digital. Layanan ini membuka akses bagi konsumen maupun UMKM untuk pengajuan modal di platform e-commerce dan fintech.

Dia menuturkan sebelumnya BRI telah menjalankan kerja sama dengan sejumlah platform e-commerce dan fintech seperti Gojek, Traveloka, Tokopedia, Shopee, Bukalapak, dan Grab. Sampai dengan 23 Oktober 2020, plafon yang telah disetujui mencapai Rp959,50 miliar dengan realiasi pinjaman Rp360,40 miliar yang menyasar 35.158 debitur.

Setelah kerja sama terbaru dengan OVO, selanjutnya, BRI akan menjalankan rencana kerja sama serupa yang saat ini sedang diproses bersama seperti Blibli, Lazada, dan Dana.

"Kami datang ke UMKM untuk memerangi lintah darat baik secara online maupun offline. Maka itu kami bekerja sama dengan platform digita untuk memerangi bunga tinggi," katanya dalam webinar, Kamis (19/11/2020).

Perseroan telah memiliki data credit scoring yang terus dikembangkan sebagai strategi manajemen risiko. Namun demikian, strategi manajemen risiko yang paling utama berupa pendampingan oleh para mantri.

Strategi manajemen risiko yang baik tercermin dari NPL digital lending yang masih terjaga. "NPL kami di digital lending masih di angka 3%, masih acceptable. Secara bank NPL kami masih di 1%," imbuhnya.

VP Lending OVO Natasha Ardiani mengatakan lebih dari 90% UMKM terdampak pandemi. Bahkan, 36,7% tidak mendapatkan pemasukan sama sekali di masa pandemi. Sekitar 26,6% UMKM mengalami penurunan lebih dari 60%. Dan sekitar 15% UMKM mengalami penurunan hingga 31%.

Di sisi lain, lebih dari 99% usaha di Indonesia berskala UMKM. UMKM juga berkontribusi sebesar 60% terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional. Dan sekitar 74% pelaku UMKM di Indonesia belum mendapatkan akses pembiayaan.

"Sehingga untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional, kami sepakat membuat akses untuk pengajuan modal bagi UMKM yang terdampak pandemi," katanya.

Kerja sama ini akan menghubungkan lebih dari 500.000 UMKM melalui aplikasi Ceria milik BRI. Dengan begitu, akselerasi digital akan mendorong UMKM bangkit dan maju.

"Rencana BRI Ceria akan dipasarkan di akhir tahun untuk dapat tambahan modal Rp20 juta mulai dari 1-12 bulan. Seluruh pengajuannya melalui digital dengan tetap memegang prinsip kehati-hatian," imbuhnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper