Bisnis.com, JAKARTA – Pembatasan sosial dan ketidakpastian ekonomi akibat pandemi Covid-19 menjadi tantangan berat bagi dunia usaha. Likuiditas yang kuat pun kemudian menjadi senjata utama bagi pelaku usaha untuk bertahan.
Agar likuiditas terjamin, pelaku usaha saat ini harus mempercepat ekspansi arus dana masuk (cash inflow) sebagai sumber pendapatan untuk perputaran keuangan perusahaan yang sehat.
Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi mengatakan bahwa penanganan cash inflow yang akurat akan menentukan bagaimana perusahaan bertindak secara efektif dan efisien dalam pengalokasian modal kerja, pemenuhan kewajiban, serta penempatan investasi.
“Fitur Mandiri Bill Collection dan Mandiri Auto Debit yang akan mempermudah proses identifikasi, rekonsiliasi dan mendorong kepastian penerimaan cash inflow. Dengan proses rekonsiliasi yang lebih cepat, pemanfaatan likuiditas menjadi optimal dan target bisnis lebih mudah dicapai,” katanya.
Mandiri Bill Collection merupakan solusi identifikasi dana masuk berbasis nomor unik atau virtual account yang ditentukan sendiri oleh perusahaan.
Solusi ini memudahkan perusahaan penerbit tagihan (biller) mempercepat rekonsiliasi, serta memperluas akses pembayaran tagihan kepada para client-nya melalui seluruh kanal bayar perbankan milik Bank Mandiri maupun bank lain.
Darmawan menjelaskan, Mandiri Bill Collection mencatat 149.93 juta transaksi sampai dengan September 2020, meningkat 40,30% dari periode sama di 2019. Layanan ini mencakup segmen corporate, government & financial institution, commercial, serta Small Medium Enterprise (SME).
Alternatif solusi penerimaan lain adalah Mandiri Auto Debit yang membantu pelaku usaha dalam menjamin kepastian penagihan melalui otomasi pemindahan dana dari rekening pembayar ke rekening biller, sesuai dengan tagihan dan jangka waktu yang disepakati di awal.
“Layanan ini sangat membantu pelaku usaha, khususnya pada sektor asuransi untuk pembayaran polis, serta koperasi dan leasing company dalam pembayaran cicilan yang membutuhkan kepastian dan ketepatan waktu penerimaan dana,” ujarnya.
Solusi auto debit ini, ujar Darmawan, sangat tepat bagi pelaku usaha yang memiliki sensitivitas waktu tinggi terhadap ketepatan penerimaan tagihan.
Pasalnya, kualitas pengelolaan keuangan perusahaan itu ditentukan dari seberapa baik pelaku usaha dapat memperkecil kemungkinan adanya mismatch dari cash in dan cash out dari sisi waktu.
Saat ini layanan Mandiri Bill Collection dan Mandiri Auto Debit sudah dapat diakses dan dikelola para pelaku usaha melalui portal Mandiri Cash Management (MCM) maupun API terintegrasi.
Hal itu juga membuktikan bahwa prinsip customer focus selalu diterapkan Bank Mandiri melalui pemberian solusi berbasis digital yang fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan pasar, khususnya pelaku usaha.
“Seperti asisten finansial virtual, kami percaya kehadiran Mandiri Cash Management akan dapat membantu pengelolaan keuangan nasabah, sehingga dapat meningkatkan bisnis para pelaku usaha, terlebih di masa pandemi ini,” ucapnya.