Bisnis.com, JAKARTA -- Standard Chartered Bank Indonesia akan berupaya meningkatan pendapatan bunga bersih pada akhir tahun ini dengan ekspansi kredit terukur.
Acting Chief Financial Officer Standard Chartered Bank Indonesia Anand Mahadevan menuturkan pada kuartal ketiga 2020 perusahaan mencatatkan pendapatan bunga bersih di angka Rp1,42 triliun, lebih rendah dari periode yang sama pada 2019 senilai Rp1,72 triliun.
Penyebab utama penurunan ini lebih disebabkan oleh dampak dari beberapa kali pemotongan suku bunga. Namun demikian, pada periode yang sama Stanchart membukukan laba sesudah pajak sebesar Rp698 miliar, naik 175 persen dari periode yang sama pada tahun lalu (yoy).
Menjelang akhir 2020, dia menuturkan perusahaan akan terus menerapkan displin biaya yang sehat, yang mana hingga kuartal III 2020 tercatat hasil cost-income-ratio/CIR yang turun sebanyak 9 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Angka CIR 2020 merupakan yang terendah selama 5 tahun terakhir.
"Bank juga terus menerapkan prinsip kehati-hatian dalam mengelola pertumbuhan kredit di dalam tingkat risiko yang dapat diterima," katanya, Selasa (8/12/2020).
Selain itu, Anand menyatakan pihaknya tetap berkomitmen mendukung para klien dan membantu perekonomian nasional.
Salah satunya melalui kerja sama Stanchart dengan Lembaga Penjaminan Ekspor Indonesia (LPEI) dalam bentuk skema penjaminan untuk memperluas alternatif pendanaan, khususnya di sektor korporasi padat karya dalam rangka pelaksanaan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).