Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Central Asia Tbk. atau BCA menyatakan bahwa penjualan asuransi melalui layanan bancassurance terus meningkat seiring bertambahnya nasabah bank tersebut. Masih kecilnya penetrasi asuransi membuat potensi kanal bancassurance terbuka lebar.
Senior Executive Vice President Wealth Management BCA Christine Setyabudhi menjabarkan bahwa saat ini jumlah nasabah bank tersebut telah mencapai 19 juta orang, tumbuh dari 2016 yang masih sekitar 15 juta orang. Peningkatan itu sejalan dengan naiknya nasabah pengguna berbagai layanan di BCA, termasuk bancassurance.
Menurutnya, saat ini baru sekitar 5% nasabah BCA yang telah memperoleh asuransi melalui layanan bancassurance. Artinya terdapat sekitar 450.000 nasabah yang membeli asuransi melalui tenaga pemasar di kantor-kantor cabang BCA.
"Penetrasi asuransi di kami masih cukup kecil, sehingga positifnya potensi pengembangannya masih cukup besar. Karena itu kami sangat yakin berbagai macam strategi sedang kami godok bersama," ujar Christine pada Selasa (15/12/2020).
Perusahaan dengan kode emiten BBCA itu terus mengejar penambahan nasabah. Sehingga, menurut Christine, potensi nasabah yang dapat digarap di kanal bancassurance pun akan terus meningkat.
Dia menjabarkan bahwa BCA terus mengembangkan sejumlah strategi untuk meningkatkan layanan bancassurance, mulai dari penjualan di kantor cabang, digital, hingga telemarketing. Ke depannya, strategi-strategi itu pun akan semakin terintegrasi.
Selain itu, Christine menilai bahwa kerja sama dengan perusahaan-perusahaan asuransi menjadi kunci dalam pengembangan layanan bancassurance di perbankan. Pada Selasa (15/12/2020), BCA dan PT AIA Financial baru saja meluncurkan produk asuransi kesehatan Maxi Protection Plus.